Hadiri Musyawarah Perempuan, Bupati Mamuju Janji Bantu Dana Usaha Rp 100 Juta

  • Bagikan
Munas Perempuan di Mamuju, 27 Maret 2024.

MAMUJU, RADAR SULBAR – Bupati Mamuju Sutinah Suhardi menghadiri musyawarah perempuan yang dilaksanakan Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) bersama KAPAL Perempuan di kantor Bupati Mamuju, 26-27 Maret 2024.

Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan 2024 (Munas Perempuan) adalah ruang untuk menyuarakan aspirasi perempuan, anak, penyandang disabilitas dan kelompok marginal dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Musyawarah ini membawa aspirasi dari tingkat desa, kabupaten dan provinsi.

Bupati Kabupaten Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi memberikan apresiasi kepada Perempuan yang tergabung dalam kelompok ‘Sekolah Perempuan Perempuan’ program Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) dan KAPAL Perempuan. Bahkan,Sutinah berjanji akan memberikan bantuan usaha Rp 100 juta kepada kelompok tersebut.

“Betul-betul sekolah perempuan sangat eksis. Terimakasih YKPM-KAPAL Perempuan yang telah mengawal sekolah perempuan. Saya mau hadir dan mendengar di tengah sekolah perempuan ini,” kata Sutinah.

Sutinah kemudian meminta dengan program tersebut para perempuan bisa menginspirasi terutama bisa memiliki jiwa usaha. Dia pun menjanjikan akan memberikan bantuan kelompok usaha dengan rincian 6 kelompok usaha di Desa Kalepu dan 4 kelompok usaha di Desa Boda-boda.

“Ada usaha belum disupport, saya akan support, ada usaha ibu-ibu bisa kami bantu saya akan prioritaskan. Misalnya usaha pisang, gula aren, jagung. Untuk Kalepu Rp 60 juta untuk 6 kelompok,
Untuk Boda-boda Rp 40 juta untuk 4 kelompok,” ucap Sutinah.

Sutinah menjelaskan dana tersebut merupakan bantuan untuk kelompok usaha dari Dinas Sosial (Dinsos) Mamuju. Dia berharap para wanita yang tergabung dalam ‘Kelas Perempuan’ bisa menginsipirasi Perempuan lainnya.

“Saya berharap ini jadi motivasi, bisa menginspirasi ibu-ibu yang lain. Ambil ilmunya,” sebutnya.

Di sisi lain, ia meminta pengurus YKPM membuat program yang sama di desa lainnya di Mamuju selain Desa Kalepu dan Boda-boda. Menurutnya, program ini sangat membantu membuka wawasan dan ketrampilan para Perempuan.

“Yayasan YKPM-KAPAL Perempuan bisa mengawal, mungkin tidak hanya 2 desa, tapi semua desa (nanti ada Kelas Perempuan),” tuturnya.

Sementara salah satu warga Desa Kalepu Ismawati mengaku bersyukur atas hadirnya program ‘Kelas Perempuan’. Menurutnya, selama mengikuti program tersebut dirinya mampu mengembangkan diri dalam bentuk komunikasi dan bisnis.

“Alhamdulillah, setelah ikut saya saya sudah bisa bicara depan umum, terus bisnis juga berkembang karena kan dipantau terus, semoga semakin banyak yang terlibat nanti di sekolah perempuan,” ujar Ismawati

Diketahui, YKPM melaksanakan Munas Perempuan di dua Wilayah yakni diSulawesi Selatan Kabupaten Pangkep dan Sulawesi Barat di Kabupaten Mamuju.

Dalam Musyawarah Perempuan Nasional membahas 9 Isu.

  1. Kemiskinan ( Perlindungan Sosial )
  2. Perempuan Pekerja
  3. Penghapusan Perkawinan Anak
  4. Ekonomi Perempuan
  5. Kepemimpin Perempuan ( Partisipasi Perempuan dalam pengambilan Keputusan
  6. Kesehatan Perempuan
  7. Perempuan dan lingkungan hidup
  8. Kekerasan Terhadap Perempuan dan anak
  9. Perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum.(*)

Hadiri Musyawarah Perempuan, Bupati Mamuju Janji Bantu Dana Usaha Rp 100 Juta

Mamuju – Bupati Mamuju Sutinah Suhardi menghadiri musyawarah perempuan yang dilaksanakan Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) bersama KAPAL Perempuan di kantor Bupati Mamuju, 26-27 Maret 2024.

Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan 2024 (Munas Perempuan) adalah ruang untuk menyuarakan aspirasi perempuan, anak, penyandang disabilitas dan kelompok marginal dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Musyawarah ini membawa aspirasi dari tingkat desa, kabupaten dan provinsi.

Mamuju, Bupati Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Sitti Sutinah Suhardi memberikan apresiasi kepada Perempuan yang tergabung dalam kelompok ‘Sekolah Perempuan Perempuan’ program Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) dan KAPAL Perempuan.

Bahkan, nomor satu Kabupaten Mamuju tersebut berjanji akan memberikan bantuan usaha Rp 100 juta kepada kelompok tersebut.

“Betul-betul sekolah perempuan sangat eksis. Terimakasih YKPM-KAPAL Perempuan yang telah mengawal sekolah perempuan. Saya mau hadir dan mendengar di tengah sekolah perempuan ini,” kata Sutinah.

Sutinah kemudian meminta dengan program tersebut para perempuan bisa menginspirasi terutama bisa memiliki jiwa usaha. Dia pun menjanjikan akan memberikan bantuan kelompok usaha dengan rincian 6 kelompok usaha di Desa Kalepu dan 4 kelompok usaha di Desa Boda-boda.

“Ada usaha belum disupport, saya akan support, ada usaha ibu-ibu bisa kami bantu saya akan prioritaskan. Misalnya usaha pisang, gula aren, jagung. Untuk Kalepu Rp 60 juta untuk 6 kelompok,
Untuk Boda-boda Rp 40 juta untuk 4 kelompok,” ucap Sutinah.

Sutinah menjelaskan dana tersebut merupakan bantuan untuk kelompok usaha dari Dinas Sosial (Dinsos) Mamuju. Dia berharap para wanita yang tergabung dalam ‘Kelas Perempuan’ bisa menginsipirasi Perempuan lainnya.

“Saya berharap ini jadi motivasi, bisa menginspirasi ibu-ibu yang lain. Ambil ilmunya,” sebutnya.

Di sisi lain, ia meminta pengurus YKPM membuat program yang sama di desa lainnya di Mamuju selain Desa Kalepu dan Boda-boda. Menurutnya, program ini sangat membantu membuka wawasan dan ketrampilan para Perempuan.

“Yayasan YKPM-KAPAL Perempuan bisa mengawal, mungkin tidak hanya 2 desa, tapi semua desa (nanti ada Kelas Perempuan),” tuturnya.

Sementara salah satu warga Desa Kalepu Ismawati mengaku bersyukur atas hadirnya program ‘Kelas Perempuan’. Menurutnya, selama mengikuti program tersebut dirinya mampu mengembangkan diri dalam bentuk komunikasi dan bisnis.

“Alhamdulillah, setelah ikut saya saya sudah bisa bicara depan umum, terus bisnis juga berkembang karena kan dipantau terus, semoga semakin banyak yang terlibat nanti di sekolah perempuan,” ujar Ismawati

Diketahui, YKPM melaksanakan Munas Perempuan di dua Wilayah yakni diSulawesi Selatan Kabupaten Pangkep dan Sulawesi Barat di Kabupaten Mamuju.

Dalam Musyawarah Perempuan Nasional membahas 9 Isu.

  1. Kemiskinan ( Perlindungan Sosial )
  2. Perempuan Pekerja
  3. Penghapusan Perkawinan Anak
  4. Ekonomi Perempuan
  5. Kepemimpin Perempuan ( Partisipasi Perempuan dalam pengambilan Keputusan
  6. Kesehatan Perempuan
  7. Perempuan dan lingkungan hidup
  8. Kekerasan Terhadap Perempuan dan anak
  9. Perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum.(*)
  • Bagikan