Sudah Saatnya Pemain Muda Indonesia Naik Level

  • Bagikan
Brylian Aldama tampil bagus selama perhelatan International Youth Championship (IYC) 2022. --dok jawapos--

RADARSULBAR – Laga Turnamen International Youth Championship (IYC) yang sudah digelar sejak 13 April 2022 di Jakarta International Stadium berakhir kemarin.

Barcelona U-18 keluar sebagai juara setelah di laga final tadi malam mengalahkan Atletico Madrid U-18 dengan skor tipis 1-0. Lalu, Indonesia All Stars menempati peringkat ketiga, sedangkan Bali United U-18 di posisi keempat.

Terlepas dari capaian akhir tiap-tiap tim di ajang tersebut, IYC dinilai sukses menjadi panggung bagi para pemain muda Indonesia untuk belajar mengembangkan diri. Kemampuan para pemain muda semakin terasah.

”Hal terpenting dalam ajang ini adalah memberikan kesempatan kepada para pemain untuk mengembangkan diri. Karena itu, setelah ajang ini selesai, saya berharap pemain-pemain yang berasal dari klub Liga 1 semakin mendapat banyak kesempatan bermain. Pemain-pemain asal klub Liga 2 segera dilirik klub-klub Liga 1. Lalu, pemain-pemain asal klub Liga 3 segera promosi ke Liga 2,” ujar pelatih Indonesia All Stars Ilham Romadhona setelah pertandingan.

Gelandang Indonesia All Stars Brylian Negiehta Dwiki Aldama merasakan dampak luar biasa dari perhelatan IYC. Bagi Brylian, IYC merupakan panggung pembuktian.

”Selama ini, saya diragukan netizen karena tidak ada pemberitaan tentang saya. Dengan adanya kesempatan bermain di sini, saya bisa membuktikan bahwa opini mereka tentang saya salah,” ucap Brylian.

Dalam ajang IYC, Brylian tampil di semua pertandingan bersama Indonesia All Stars sebagai starter. Dalam empat pertandingan itu, Brylian menyumbangkan satu gol. Gol semata wayang Brylian tercipta kemarin ke gawang Bali United U-18. Mantan penggawa tim nasional Indonesia U-16 itu mencatatkan namanya di papan skor melalui titik putih pada menit ke-90+2.

Setelah ajang ini, Brylian akan melanjutkan karier di Liga Indonesia. Brylian mengungkapkan, ada beberapa klub Liga 1 yang intens menjalin komunikasi dengannya. Salah satunya Persebaya Surabaya.

”Kemarin-kemarin saya belum bisa menentukan pilihan. Saya mau fokus pada IYC. Setelah ajang ini selesai, saya akan memutuskan mau bermain di mana,” terang mantan pemain NHK Rijeka itu.

Yang pasti, lanjut Brylian, dirinya harus segera bersiap untuk menghadapi tantangan di Liga 1. ”Ke depan tentu pertandingannya lebih berat. Lawannya lebih besar. Umur para pemain lawan pun lebih tua dari saya,” tegas Brylian.

Pelatih Bali United U-18 I Made Pasek Wijaya juga mengambil banyak pelajaran dari ajang IYC. Terlebih, sepanjang perhelatan IYC, Bali United U-18 sama sekali tidak pernah menang.

Bali United U-18 juga menjadi tim dengan pertahanan dan produktivitas gol terburuk. Tim asal Pulau Dewata itu hanya mencetak satu gol dan telah kebobolan 14 kali.

”Kami memiliki banyak catatan yang harus diperbaiki. Segala kekurangan harus bisa terselesaikan sebelum kami bermain di ajang Elite Pro Academy (EPA) tahun ini,” ungkap ayah fullback kanan Bali United I Made Andhika Wijaya itu. (jpg)

  • Bagikan