Pasca Kenaikan Harga BBM, Dishub Polman Belum Penyesuaian Tarif Angkutan

  • Bagikan
ISI BBM. Salah satu mobil angkutan kota atau pete pete sedang mengisi BBM pada salah satu SPBU di Kabupaten Polman. --Amri Makkaruba/Radar Sulbar--

POLEWALI, RADARSULBAR — Pasca kenaikan harga BBM subsidi, pertalite dan solar yang diumumkan secara resmi oleh pemerintah, Sabtu siang 3 September 2022. Kenaikan ini menuai protes dari sejumlah masyarakat. Kenaikan ini berimbas kepada para sopir angkutan umum.

Salah seorang supir angkutan umum jurusan Polewali Wonomulyo, Muliadi (40) mengeluh dengan kenaikan harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah, dimana kenaikan BBM ini tentukan akan membuat penumpang sepi, lantaran dirinya pun harus menaikan tarif penumpang.

“Sebelumnya tarif penumpang dari Polewali ke Wonomulyo Rp 10.000, tapi sekarang kan BBM sudah naik, seperti pertalite, sekarang sudah harga Rp10.000. Jadi otomatis tarif penumpang juga bakal naik, ini yang kita khawatirkan, otomatis kalau kita naikan tarif penumpang, penumpang bakal protes, tapi kalau tidak kita naikan, nanti kita rugi,” kata Muliadi.

Ia berharap pemerintah dapat mengkaji ulang kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut, lantaran akan banyak yang terimbas.

“Terus kalau BBM naik, kami khawatirkan harga kebutuhan pokok juga bakal naik juga,” tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Polman, Aksan Amrullah saat dihubungi mengaku belum menetapkan tarif baru angkutan pasca kenaikan BBM.

“Kenaikan harga BBM saat hari libur jadi kami belum bicarakan dengan Organda. Nanti kami akan undang Organda untuk melakukan pertemuan menyesuaikan tarif angkutan,” singkat Aksan Amrullah.

Terkait beredarnya tarif angkutan luar daerah di media sosial, Aksan mengaku itu sumbernya bukan dari Dishub Polman. Pihaknya tidak mengetahui sumber dari tarif angkutan luar daerah yang beredar luas di media sosial.

Terpisah Ketua Organda Polman, Kosiman yang coba dihubung melalui sambungan telepon Minggu malam tetapi tidak dapat tersambung. Tarif angkutan luar daerah yang beredar di Medsos seperti jurusan Polman-Makassar yang dulunya hanya Rp120 ribu menjadi Rp 150 ribu, kemudian Polman-Mamuju yang dulunya hanya Rp80 ribu menjadi Rp 100 ribu dan Polman-Mamasa yang dulunya Rp 100 ribu jadi Rp 120 ribu. (mkb)

  • Bagikan