12 Pemuda Wakili Negaranya Raih Penghargaan Messenger of Peace Heroes, Rifai Sahida Dari Indonesia

  • Bagikan

Laporan: Imran Jafar, Mamuju

MESSENGER of Peace (MoP) Heroes dalam bahasa Indonesia diartikan pahlawan pesan perdamaian dunia. Hanya 12 negara peraih penghargaan tersebut. Dari Indonesia terpilih Muhammad Rifai Sahida.

MoP sendiri merupakan inisiatif Raja Arab, King Abdullah bin Saud dan Raja Swedia, King Carl XVI Gustav pada tahun 2012 yang di berikan kepada anak muda yang berkontribusi nyata melalui proyek sosial dalam menciptakan dunia lebih baik.

Untuk mendapatkan pengakuan internasional ini tidaklah mudah, hanya 12 nama di seluruh dunia yang mendapat panggilan memperoleh penghargaan dari MOP Herpes tersebut. Salah satunya Muhammad Rifai Sahida (25) satu satunya dari Indonesia.

Selain Rifai, 11 peraih penghargaan lainnya; Carolina Arrieta asal Costa Rica, Johnlhoid Narag asal Philipina, Karnav Rastogi asal India, Mohammad Hammoud asal Libya, Mona Abushaban asal Palestina, Mykyta Rohutskyi asal Ukraina, Paul-Alexandru Pop asal Romania, Proyecto Migrantes asal Chili, Kouakou Clavaire Arnold Koffi asal Côte d’Ivoire, Stéphane Mangi Nduba asal Kongo, dan Un Libro, Un Sueño asal Mexico.

Penghargaan itu diperoleh setelah melewati tahapan seleksi dari tingkat Nasional, Asia Pasifik lalu dilanjutkan seleksi secara Global. Dipilihnya 12 pemuda dari 12 negara bukan tanpa alasan.

Muhammad Rifai Sahida (25) pendiri Garis Hitam Project ini menjadi Penerima yang ke 5 yang berasal dari Indonesia, sebelumnya beberapa penerima dari tahun 2013, 2016, 2017, 2021.

Muhammad Rifai Sahida atau biasa disapa Fa’i, memiliki dedikasi tinggi pada lingkungan dan pemberdayaan narapidana (napi) dan mantan narapidana wanita. Dia merupakan. Founder Garis Hitam Project dan Tangan Edukasi Indonesia. Rifai telah aktif berkontribusi sejak tahun 2014 hingga saat ini.

Pemuda alumni Universitas Muhammadiyah Mamuju ini, melakukan aksi pengurangan plastik sampah sekali pakai sejak 2014,

Selain itu, ia juga membuat proyek kewirausahaan sosial, guna memberdayakan napi dan mantan napi wanita. 
Fa’i berharap dengan dinobatkan sebagai penerima penghargaan MoP, dapat dijadikan motivasi untuk pemuda Sulbar agar lebih produktif dan semangat lagi dan selalu memberikan kontribusi ke masyarakat.

“Penghargaan ini saya Dedikasikan kepada Perempuan Narapidana dan Mantan Narapidana perempuan. Semoga tidak ada lagi diskriminasi, saya juga mendedikasikan kepada alm. Ayah saya Sahida, serta keluarga saya. Paling penting penghargaan ini menjadi motivasi bagi anak muda lainnya untuk selalu berbuat positif serta berdampak. (*)

  • Bagikan