Lomba Sandeq Klasik, Ajang Memperkenalkan Nelayan Tempo Dulu

  • Bagikan
Barang Bawaan Perahu Sandeq Klasik yang tiba di Pantai Manggar Kalimantan, Kamis 8 September 2022. --imran jafar/radarsulbar--

BALIKPAPAN, RADARSULBAR –Sebanyak Tujuh perahu sandeq klasik (dioloq) diperlombakan pada ajang Festival Sandeq 2022. Panitia Festival Sandeq Ridwan Alimuddin mengatakan, event bertajuk Indonesia mendukung IKN itu telah membawa 35 Perahu Sandeq, 28 Sandeq untuk lomba dan tujuh sandeq klasik, berlayar mengarungi Selat Makassar dari Sulawesi ke Kalimantan. Di pelayaran dari Mamuju ke Pulau Ambo menghadapi badai cukup berbahaya hingga menyebabkan satu perahu lomba rusak dan memutar arah kembali ke Mamuju. Tersisa 34 Perahu sandeq melanjutkan berlayar dan berhasil menepi di Pantai Manggar 7 September kemarin. 27 Sandeq kembali berlomba dengan rute Pantai Manggar ke Pantai Balikpapan Superblock (BSB). Begitupun tujuh sandek klasik, namun khusus ketujuh sandeq klasik ini diperlombakan bukan dari sisi kesepakatan. Melainkan properti nelayan yang menjadi bawaan mereka. Ridwan menjelaskan, setiap sandeq klasik memiliki ragam jenis berdasarkan jenis ikan yang menjadi buruan. Demikian alat tangkap ikan yang dibawa. Namun alat tangkap tersebut merupakan alat tangkap tradisional nelayan. Begitupun properti lain yang ada di atas perahu, seperti alat masak dan lainnya agar menggunakan properti tradisional. “Ada beberapa ditemukan misalnya beberapa properti dan alat tangkap nelayan yang sudah lama tidak pernah digunakan itu dibawa di atas perahu,” terang Ridwan. Dia pun membeberkan dari hasil perhitungan poin dari tujuh sandeq klasik memiliki selisih nilai tipis, sehingga kemungkinan bakal ada dua orang yang keluar sebagai juara satu. (jaf)

  • Bagikan