Sampah Ancam Hutan Mangrove

  • Bagikan
ALAT BERAT. Beberapa mekanik sedang melakukan perbaikan alat berat yang rusak di lokasi penimbunan sampah di Kelurahan Amassangan Kecamatan Binuang.--arif budianto/radarsulbar–

POLEWALI, RADARSULBAR — Aktivitas penimbunan sampah di samping Pasar Binuang Kelurahan Ammasangan Kecamatan Binuang ancam tanaman mangrove. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, untuk sementara waktu Pemkab Polewali Mandar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) membuang sampah di Kelurahan Ammasangan. Sampah yang dibuang di tempat tersebut langsung ditutup dengan tanah timbunan. Lokasinya berada di samping Pasar Binuang bersebelahan dengan tanaman mangrove yang tumbuh liar bukan yang sengaja ditanam oleh pemerintah maupun ditanam oleh masyarakat.

Salah satu tokoh masyarakat Ammasangan Burhan menyampaikan, lahan ini dulunya laut yang kemudian menjadi endapan. Tanaman mangrove di lokasi ini adalah yang tumbuh sendiri bukan program penanaman oleh pemerintah atau masyarakat.

“Dinas Kehutanan sudah melakukan pemetaan di lokasi ini (tempat menimbun sampah) bukan yang direboisasi dan lahan ini tidak ada yang miliki,” terang Burhan.

Ia mengungkapkan, ada banyak masyarakat yang setuju namun tak menampik ada juga yang tidak mendukung. Menurutnya, aktivitas penimbunan sampah di lahan mangrove yang tumbuh liar ini justru menguntungkan masyarakat. Karena lahan yang telah ditimbun dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat olahraga.

“Kemarin kegiatan 17 Agustus kita laksanakan disini (lokasi penimbunan sampah). Termasuk kegiatan pesta rakyat kita laksanakan di tempat tersebut. Kita bersyukur karena kita sudah punya tanah lapang sehingga bisa membuat kegiatan olahraga,” ujar Burhan.

Ia juga menyampaikan, aktivitas penimbunan sampah ini tidak mengganggu karena sampah langsung ditimbun ketika dibawa kesini. Apabila alat beratnya rusak maka aktivitas penimbunan sampah diberhentikan. Seperti yang terjadi saat ini prosesnya dihentikan karena alat berat mengalami kerusakan.

Terpisah, Lurah Ammasangan Kecamatan Binuang, Abd Majid membenarkan jika lahan tempat membuang sampah di samping Pasar Binuang sudah dijadikan tempat olahraga bagi masyarakat. “Lahannya sudah dimanfaatkan, untuk luasnya bisa sampai dua hektare dan jika dikelola bisa bertahan cukup lama,” terangnya.

Warga setempat menyampaikan sampah yang dibuang di tempat ini adalah sampah dari Kecamatan Polewali dan Binuang. Warga juga mengatakan bahwa tempat ini dulunya memang tempat membuang sampah bahkan di bawah lokasi bangunan pasar juga bekas pembuangan sampah. 

Sementara untuk aktivitas Pasar Binuang di Kelurahan Amassangan tetap berjalan seperti biasa yakni setiap hari Senin ada jual beli di pasar kecil ini. (arf/mkb)

  • Bagikan