Geruduk Kantor Bupati, Tenaga Medis Minta Kepala Puskesmas Pelitakan Dicopot

  • Bagikan
TEMUI. Plt. Kepala Dinkes Polman Sukirman Saleh didampingi Kabid Pelayanan Dinkes dr. Andi Emy Purnama Natsir saat menerima petugas medis Puskesmas Pelitakan, Jumat sore 8 Desember 2023.--arif budianto/radar sulbar--

POLEWALI, RADAR SULBAR — Puluhan tenaga medis dari Puskesmas Pelitakan geruduk Kantor Bupati Polewali Mandar, Jumat 8 Desember 2023.

Mereka menuntu agar Kepala Puskesmas Pelitakan dan bendaraha puskesmas dicopot dari jabatannya karena telah melakukan pemotongan secara sepihak insentif tenaga medis.

Dalam aksi unjukrasa tersebut puluhan tenaga medis PKM Pelitakan mengenakan pakaian serba hitam ini membeberkan sejumlah dugaan penyelewengan dana yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama bendaharanya.

Aksi ini digelar di halaman Kantor Bupati yang diterima langsung oleh Bupati Andi Ibrahim Masdar, Plt Kepala Dinkes Polman Sukirman Saleh, dan Kabid Pelayanan Dinkes Andi Emy Purnama Natsir.

Massa aksi mengungkap, insetif mereka dipotong sebesar Rp. 1.007.000 pada bulan Oktober lalu dan pemotongan tersebut tanpa alasan yang jelas. Selain itu mereka juga mengungkapkan dugaan penyelewengan dana kapitasi Puskesmas yang diduga dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan bendahara, kemudian adanya pengumpulan dana Rp. 50.000 yang juga disalahgunakan.

Aksi para pertugas medis Puskesmas Pelitakan ini dilakukan karena mereka sudah jenuh dengan janji kepala puskesmas dan bendaharanya. Keduanya berjanji akan mengembalikan dana yang dipotong. Mereka mendesak agar segera dibayarkan dengan membawa beberapa spanduk salah satunya bertuliskan “Kami butuh duit bukan janji, bayarkan jasa kami sekarang!”.

Kepala Tata Usaha Puskesmas Pelitakan Adnan S Syah menyampaikan, aksi yang mereka lakukan bersama petugas medis murni menuntut hak dari kewajiban yang telah mereka laksanakan di Puskesmas Pelitakan.

Ia menjelaskan keresahan yang mereka alami berawal dari adanya pemotongan tanpa kesepakatan. Setelah digali lebih dalam akhirnya mereka menemukan fakta baru bahwa uang puluhan juta jasa kapitasi kata bendahara hilang tercecer tiga bulan lalu di Pasar Sentral Pekkabata saat berbelanja pakai bekas cakar.

“Bendahara mengaku bersedia mengganti, namun sampai saat ini ia hanya menabur janji. Sehingga teman-teman memutuskan turun aksi,” tutur Adnan S Syah saat ditemui di Kantor Bupati Polman Jumat 8 Desember.

Pihak Dinkes sudah berupaya untuk mempertemukan teman-teman dengan Kepala Puskesmas dan bendahara. Namun Kepala Puskesmas dan bendahara belum ada waktu karena sesuatu hal yang dianggap lebih penting.

Selain itu, mereka juga mempertanyakan sikap bendahara Puskesmas Pelitakan yang selama ini dinilai tidak transparan mengelola anggaran termasuk menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Polman Sukirman Saleh menjelaskan, pihaknya telah komunikasi dengan bendahara dan berjanji akan mengembalikan uang kapitasi yang diduga telah dihabiskan.

“Yang bersangkutan (red. bendahara) sudah berjanji akan mengembalikan uang bapak ibu sekalian. Jadi kita beri kesempatan karena tidak serta merta bersangkutan mendapatkan uang sebanyak itu,” jelas Sukirman Saleh.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Polman itu juga menegaskan akan memanggil semua Bendahara Puskesmas se Kabupaten Polman untuk transparansi mengelola anggaran dengan melibatkan yang lain dalam menyusun RKA.

“Kita akan memanggil semua bendahara puskesmas untuk diarahkan bagaimana cara mengelola anggaran yang baik. Termasuk dalam menyusun RKA setiap bulannya harus melibatkan yang lain,” tandasnya. (*)

  • Bagikan