Alshad Ahmad Tak Kunjung Laporkan Kematian Harimau, BBKSDA Bergerak

  • Bagikan
Alshad Ahmad Tak Kunjung Laporkan Kematian Harimau, BBKSDA Jabar Bergerak Unggahan Alshad Ahmad di akun Instagramnya @alshadahmad soal kematian bayi harimau jenis Benggala yang bernama Cenora. --Foto: Nur Fidhiah Shabrina/jpnn-- BANDUNG, RADARSULBAR.CO.ID - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat belum menerima laporan dari Alshad Ahmad soal kematian bayi harimau jenis Benggala. Bayi harimau yang diberi nama Cenora itu dikabarkan mati seusai pemiliknya Alshad Ahmad mengunggahnya di Instagram pribadi. "Sampai saat ini BBKSDA Jabar belum mendapatkan laporan resmi terkait kematian harimau Benggala satwa tidak dilindungi tersebut," kata Koordinator Humas BBKSDA Jabar Eri Mildranaya dikonfirmasi, Rabu (26/7). Menurut Eri, pihaknya tak mengetahui alasan Alshad belum melaporkan kematian harimau ke BBKSDA. Bila tak kunjung melaporkan, petugas dari BBKSDA berencana unguk menemui langsung Alshad. "Yang bersangkutan wajib segera melaporkan, gitu kan. Kami juga belum tau alasannya belum melaporkan, yang bersangkutan lebih paham," ucapnya. "Tetapi, kami pasti menunggu laporan tersebut dan jika belum melaporkan kami rencana arahan Kepala Balai Besar akan menurunkan tim. Tapi sementara, kami tunggu dulu," sambungnya. Eri mengungkapkan, sampai hari ini sudah ada lima kematian satwa peliharaannya yang dilaporkan Alshad kepada BBKSDA. Terakhir, Alshad melaporkan kematian harimau pada tahun 2022. "(Tahun) 2022. Itu yang satu ekor terakhir, kalau enggak salah anaknya si Jinora. Yang pasti laporan yang kami terima (terakhir) tahun ini 2022," jelasnya. Sebelumnya, Alshad Ahmad menjadi sorotan netijen seusai dirinya mengabarkan soal kematian anak harimau yang dipelihara. Anak harimau itu bernama Cenora. (jpnn)

BANDUNG, RADARSULBAR.CO.ID – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat belum menerima laporan dari Alshad Ahmad soal kematian bayi harimau jenis Benggala.

Bayi harimau yang diberi nama Cenora itu dikabarkan mati seusai pemiliknya Alshad Ahmad mengunggahnya di Instagram pribadi.

“Sampai saat ini BBKSDA Jabar belum mendapatkan laporan resmi terkait kematian harimau Benggala satwa tidak dilindungi tersebut,” kata Koordinator Humas BBKSDA Jabar Eri Mildranaya dikonfirmasi, Rabu (26/7).

Menurut Eri, pihaknya tak mengetahui alasan Alshad belum melaporkan kematian harimau ke BBKSDA.

Bila tak kunjung melaporkan, petugas dari BBKSDA berencana menemui langsung Alshad.

“Yang bersangkutan wajib segera melaporkan, gitu kan. Kami juga belum tau alasannya belum melaporkan, yang bersangkutan lebih paham,” ucapnya.

“Tetapi, kami pasti menunggu laporan tersebut dan jika belum melaporkan kami rencana arahan Kepala Balai Besar akan menurunkan tim. Tapi sementara, kami tunggu dulu,” sambungnya.

Eri mengungkapkan, sampai hari ini sudah ada lima kematian satwa peliharaannya yang dilaporkan Alshad kepada BBKSDA. Terakhir, Alshad melaporkan kematian harimau pada tahun 2022.

“(Tahun) 2022. Itu yang satu ekor terakhir, kalau enggak salah anaknya si Jinora. Yang pasti laporan yang kami terima (terakhir) tahun ini 2022,” jelasnya.

Sebelumnya, Alshad Ahmad menjadi sorotan netijen seusai dirinya mengabarkan soal kematian anak harimau yang dipelihara. Anak harimau itu bernama Cenora. (jpnn)

  • Bagikan