Bangkitkan Sandeq Race, Berlayar Menuju IKN, Persiapan Harus Matang

  • Bagikan
RAPAT SANDEQ RACE. Bupati Polman H Andi Ibrahim Masdar bersama Kepala Dispop Sulbar Muhammad Hamzih dan Kepala Dispar Sulbar, Farid Wadji menggelar rapat membahas Sandeq Race di Taman Harmonis Kantor Bupati Polman, Kamis 23 Juni 2022.

POLEWALI, RADARSULBAR — Sandeq Race vakum beberapa tahun terakhir. Pemprov Sulbar pun berencana membangkitkan kembali event lomba perahu tradisional Mandar tersebut.

Namun kali ini, rute yang bakal ditempuh para pelaut-pelaut tangguh Mandar sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya. Direncanakan, Sandeq Race bakal menyeberangi Selat Makassar, menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim.

Pemprov Sulbar yang menggandeng Pemkab Polman mulai bersiap untuk pelaksanaan event Sandeq Race 2022. Rencananya, event yang akan diikuti puluhan perahu Sandeq ini akan digelar Agustus 2022 mendatang.

Sandeq Race ini akan start dari Tanjung Silopo Polman, dan finish di Kota Balikpapan Kaltim. Persiapan mulai dilakukan, salah satunya dengan menggelar rapat panitia lokal dengan Pemprov Sulbar di Taman Harmonis Kantor Bupati Polman, Kamis 24 Juni 2022.

Rapat dipimpin Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Polman Agusniah Hasan Sulur. Sementara dari Pemprov Sulbar, hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulbar Muhammad Hamzih dan Kepala Dinas Pariwisata Sulbar Farid Wajdi.

Selain itu, dihadiri tim tehnik Sandeq Race Muhammad Ishak Jenggot dan Muhammad Rifai, Kepala Dispop Polman Andi Parial Patajangi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Polman Husain Ismail dan peserta lainnya.

Pada pertemuan itu, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar menyampaikan apresiasi atas ide Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Akmal Malik yang kembali mengaungkan Sandeq Race. Pemkab Polman sangat siap untuk pelaksanaan event ini.

“Polman akan wujudkan Sulbar mendukung IKN. Selain event Sandeq Race, juga ada misi dagang. Disana kita akan ikut expo, selain menjual pariwisata kita juga sumber daya alam kita,” jelas Andi Ibrahim.

Kata Ibrahim, dukungan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini mencapai Rp 3 miliar, dengan target peserta Sandeq Race 30 perahu. Setiap perahu Sandeq terdiri dari tujuh orang awak kapal.

Menurut bupati dua periode ini, Sandeq Race adalah moment mensejajarkan suku Mandar dengan suku lainnya di tanah air. Apalagi sejak dulu pelaut Mandar sudah menggunakan Sandeq menuju Kalimantan untuk mencari ikan.

Event ini diyakini adalah momentum merajut silaturrahim dengan masyarakat Mandar di Balikpapan. Sehingga apapun rintangannya, dengan niat untuk membesarkan Mandar, akan dapat dilalui.

Ibrahim mengajak masyarakat aktif memberi saran pelaksanaan Sandeq Race. Termasuk oleh pemerhati Maritim Mandar, Ridwan Alimuddin.

Sementara, Kepala Dispora Sulbar Muhammad Hamzih mengatakan, rute Sandeq Race menuju Balikpapan ini pertama kalinya diadakan. Sebelumnya rute Mamuju-Makassar maupun dari Polewali ke Mamuju. “Kita rapat untuk merancang tehnis pelaksanaannya. Hari ini (kemarin) masih berkoordinasi, sesuai perintah Pj Gubernur Sulbar untuk melaksanakan event nasional,” terang Hamzih.

Untuk konsep awal saat ini berangkat dari Tanjung Silopo menuju Majene sebagai etape pertama. Kemudian etape kedua dari Majene ke Deking Somba. Etepe ketiga dari Deking ke Tapalang. Selanjutnya perahu ditarik dari Tappalang ke Pulau Ambo. Kemudian kembali berlayar dari Pulau Ambo ke Pulau Salissingan. Etape terakhir, Sandeq berlayar dari Pulau Salissingan dan finish di Pantai BSB Balikpapan.

“Kita perkirakan jarak tempuh dari Polman ke Balikpapan ini memakan waktu satu pekan baru sampai di IKN,” ujarnya. Ia juga optimis, tantangan cuaca tidak menjadi kendala karena awak kapal pasti sudah terbiasa dan lebih paham persoalan cuaca.

Tim tehnis Sandeq Race 2022, Muh Ishak, mengatakan, pasca 2019 Sandeq Race vakum dua tahun. Sehingga banyak perahu yang diparkir. Tentu ada beberapa kendala kerusakan bagian-bagian perahu yang butuh perbaikan seperti layar.

“Ini adalah tantangan bagi pelaut kita yang kurang lebih dua bulan ke depan harus mencari bahan dengan harapan keinginan Pemprov dan Pemkab Polman, kegiatan ini membawa dampak nyata pertukaran kebudayaan dengan orang Kalimantan,” jelas Ishak.

Dengan melayarkan Sandeq ke Balikpapan atau Ibu Kota Nusantara, ada rute tersendiri yang lebih menantang karena melalui Selat Makassar dan keganasan ombaknya yang menjadi catatan kecil bagi panitia untuk dijadikan riset dengan melakukan observasi terlebih dahulu.

Ia juga mengatakan, kemungkinan lombanya hanya akan berlangsung dari Polman ke Deking Majene yang berbatasan Mamuju. Kemudian selanjutnya perahu akan ditarik menuju Pulau Ambo, selanjutnya ke Pulau Salissingan dan finish di Balikpapan. “Rencananya, rute ini akan disurvei nantinya untuk mematangkan agenda ini,” tandasnya.

Butuh Persiapan Matang

Peneliti Maritim Ridwan Alimuddin menyampaikan Sandeq Race 2022 ini merupakan rute yang sama sekali baru dan berat. Sementara, perahu sudah lama vakum sehingga mungkin banyak bagian perahun yang rusak atau lapuk.

Sehingga, Ia menyarankan agar tidak sepenuhnya menjadi lomba di setiap rute. Beberapa titik, bukan lomba dan kapal ditarik. Selain itu, Ridwan mengingatkan bahwa rute baru ini lebih beresiko, berbiaya tinggi dan butuh waktu yang lama.

“Kalau masih di wilayah Sulbar, bisa dihitung lomba untuk setiap etape. Tetapi ada titik atau yang tidak dilombakan. Itu yang saya sarankan kepada beberapa pihak yang sudah menghubungi saya sejak tadi pagi (kemarin),” ujarnya.

Ia mencontohkan, dari Pulau Popoongan ke Pulau Salissing cocok menjadi rute lomba. Tetapi dari Salissingan ke Balipapan sebaiknya tidak dihitung lomba. Selain karena cukup jauh, lalu lintas padat dan kilang minyak menjadi halangan.

Persiapan lain, bagi yang bersedia mengikuti lomba ini tentu akan mencari kru serta melakukan perbaikan kapal. Tantangannya, perlu ada jaminan anggaran untuk passandeq bersama keluarga. “Saat ini, banyak nelayan kita yang sedang mencari ikan di luar daerah. Tentu mereka akan meninggalkan aktivitas itu jika akan mengikuti lomba. Apa jaminan bagi mereka dan keluarga sudah sesuai?” ungkapnya.

Diketahui, bahwa dalam event Sandeq Race, panitia menyiapkan jaminan hidup bagi peserta dan keluarga. Dihitung berapa lama mereka meninggalkan pekerjaan dan keluarga, kemudian dirupiahkan.

“Jarak tempuhnya sekira 500 kilometer atau 1000 kilometer pergi-pulang. Harus dihitung waktunya. Perlu juga diingat, sekarang sedang musim angin timur di lautan, ada pengaruh arus laut Sulawesi dari utara. Juga perlu dipikirkan jika ada sandeq yang rusak parah, bahkan tenggelam apakah panitia akan menanggung? Harus clear apa-apa saja yang diterima passandeq,” kuncinya. (arf/mkb/dir)

  • Bagikan