Tingkatkan SDM Petani, DTPHP Sulbar Adakan Sekolah Lapang PHT di Desa Galung Lombok

  • Bagikan

POLEWALI, RADAR SULBAR – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) melakukan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) bagi Para Petani di Desa Galung Lombok, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Rabu 31 Januari 2024.

Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif menjelaskan, Sekolah Lapang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani padi dalam menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan.

Adapun program SLPHT merupakan sekolah tanpa dinding yang dilaksanakan selama satu musim pertanaman yang mencetak langsung SDM petani yang mumpuni, calon petani ahli PHT yang mampu mengambil keputusan secara bijak di lahannya terutama dalam penggunaan produk-produk pertanian ramah lingkungan dan terhindar dari penggunaan racun kimia secara berlebihan.

“Sistem pertanian ramah lingkungan ini menerapkan pemanfaatan organik, pupuk hayati dan pestisida nabati ramah tanah sebagai penunjang di dalam usaha tani. Hal ini juga sebagai solusi dari mahalnya pupuk dan pestisida kimia,” ungkap Syamsul Ma’rif.

Syamsul Ma’rif berharap SLPHT itu sebagai upaya peningkatan SDM Petani untuk meningkatkan produktivitas padi guna menjaga stabilitas pangan di Sulbar.

Kegiatan itu dikawal secara intensif oleh Penyuluh BPP Tinambung, Penyuluh Pertanian Sulbar serta POPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Sulbar. Anggaran yang digunakan yaitu dana APBD Dinas TPHP Bidang PSP. Kegiatan tersebut diadakan Bidang Tanaman Pangan dan dilaksanakan sebanyak delapan kali dengan menyesuaikan kebutuhan lapangan.

Pertemuan pertama adalah rembuk tani yang dihadiri para petani, aparat desa, BPP Tinambung dan Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Polewali Mandar serta Penyuluh Pertanian Dinas TPHP Sulbar. Pertemuan ke 2 sampai ke 8 dipandu Penyuluh Pertanian Sulbar Safaruddin, POPT/PHP BBTPHP Sulbar Irwan, dengan materi pembuatan PGPR, pembuatan pestisida nabati, pembuatan mikro organisme lokal, pengolahan tanah dan perbenihan sampai pada pertemuan ke 5, dan pertemuan selanjutnya akan disesuaikan dengan kondisi pertanaman yaitu materi pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengendalian OPT serta sistim pengairan berselang. (jaf)

  • Bagikan