Pemprov Sulbar Lanjutkan Program Fasilitasi Distribusi Pangan

  • Bagikan
Arsip foto - Pekerja membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (22/6/2023). ANTARA FOTO/Ampelsa/foc/pri.

MAMUJU, RADAR SULBAR –Capaian pemprov Sulbar sebagai provinsi dengan angka inflasi terbaik ketiga di Indonesia pada 2023 perlu dipertahankan.

Untuk itu, melalui Dinas Ketahanan Pangan konsisten menjalankan program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) paska natal dan tahun baru 2023.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distapan) Sulbar Abdul Waris Bestari mengatakan program yang diinisiasi oleh Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh ini dinilai berhasil menekan inlfasi.

Dia menjelaskan, program ini menjadi andalan ketika di sejumlah daerah mengalami inflasi atas lonjakan harga beras. Termasuk di provinsi Sulbar. Namun dengan program FDP ini mampu menekan harga beras. Bahkan pada Desember 2023 Inflasi Sulbar di angka 1,8 persen year on year. Beras bukan lagi penyumbang inflasi.

Untuk itu, lanjut Waris, program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) tetap dijalankan tahun ini. Dijelaskan program FDP yakni pemberian subsidi untuk distribusi beras ke sejumlah pedangang.

“Beras di sejumlah pedagang di Mamuju banyak disuplai dari Polman. Olehnya melalui pemberian subsidi maka harga yang berlaku di Mamuju sama dengan harga di Polman. Jadi yang disubsidi ini adalah pendistribusiannya, bukan beras,” kata Waris.

Dengan subsidi tersebut, maka harga yang diperoleh di Mamuju sama dengan harga yang ditetapkan oleh pemasok beras. Kata dia, terdapat 6 pedagang di Pasar Baru Mamuju dan lima pedagang di Pasar Lama Mamuju yang bermitra pemprov Sulbar melalui program FDP.

“Kami memasang sapanduk di pedagang ini program FDP, harganya lebih terjangkau karena sudah mendapat subsidi distribusi,” ucap Waris. (jaf)

  • Bagikan