Diprotes Warga dan LegislatorPenimbunan Sampah di Pasar Matakali Disetop

  • Bagikan
TINJAU. Plt Kepala DLHK Polman Agusnia Hasan Sulur bersama Kabid Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Penataan, M Ilyas Gani dan staf DLHK saat meninjau penimbunan sampah di belakang Pasar Matakali, Kamis 7 Desember 2023.

POLEWALI, RADAR SULBAR — Diduga akibat diprotes anggota dewan serta warga aktivitas penimbunan sampah di belakang Pasar Matakali disetop, Kamis 7 Desember. Sehingga Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polman kembali mencari lokasi tempat pembuangan sampah sementara.

Diketahui aktivitas penimbunan sampah di belakang Pasar Matakali ini hanya berjarak puluhan meter dari kediaman mantan Gubernur Sulbar Alibaal Masdar dan anggota DPR RI Andi Ruskati Alibaal.

Walaupun demikian, pelaksana Tugas Kepala DLHK Polewali Mandar Agusnia Hasan Sulur membantah jika diprotes anggota dewan sehingga dihentikan. Hanya saja Ia mengatakan pihaknya melakukan evaluasi aktivitas penimbunan sampah disimpulkan dihentian apalagi melihat persoalan disana (Matakali) sekarang musim hujan.

“Sebenarnya masyarakat sudah membuang di lokasi itu dan tadi kami sudah tinjau kesana (Pasar Matakali). Disana memang bau meski tanpa ada sampah karena masyarakat membuang sembarang,” jelas Agusnia Hasan Sulur.

Lanjut dia pihaknya tidak mau pemahaman masyarakat adanya kegiatan penimbunan dilakukan di pasa jadi pemicu. Padahal disitu sudah ada sampah sebelumnya.

Ia juga menyampaikan, pihaknya terus melakukan evaluasi dengan kondisi yang ada dan penimbunan sampah di pasar Matakali ini karena permintaan masyarakat. Melihat di lokasi sebelumnya sistem penimbunan sampah lahan mereka jadi lebih bagus, lebih subur untuk dimanfaatkan.

Agusnia mengatakan saat ini banyak masyarakat yang datang meminta sampah ditimbun di lokasi mereka. Menurutnya penimbunan sampah yang dilakukan sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup karena saat ini belum ada TPA.

“Kita terus mencari solusi agar sampah ini tidak berhamburan dimana-mana lebih baik kita lakukan penimbunan. Ini langkah darurat tetapi sampah ditimbun dengan baik,” jelas Agusnia.

Untuk sementara, DLHK Polman masih melakukan evaluasi lokasi yang akan dijadikan tempat menimbun sampah. Saat ini belum ada daerah atau kecamatan yang akan dijadikan tempat menimbun sampah.

Terpisah, salah satu warga yang namanya tak disebutkan menyampaikan bahwa penimbunan sampah di belakang Pasar Matakali menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat. Bahkan lalat besar yang muncul sejak adanya kegiatan penimbunan sampah.

“Sejak adanya penimbunan lalat besar ini jadi banyak dan sangat menggangu ditambah bau karena sekarang musim hujan,” keluh salah seorang warga Matakali. (arf/mkb)

  • Bagikan