Suara Ledakan Gegerkan Warga Malunda

  • Bagikan
PANTAI. Warga Malunda Majene dihebokan dengan adanya dentuman keras di laut, Minggu 24 September 2024.--ist--

MAJENE, RADAR SULBAR — Warga Kecamatan Malunda Kabupaten Majene digegerkan suara dentuman keras di tengah laut, Minggu 24 September 2023, sekira pukul 13.00 Wita siang.

Bunyi suara dentuman sangat keras seperti pesawat jatuh dari atas langit. Menurut salah seorang warga Malunda dihubungi Minggu kemarin, Syamsir menuturkan, sebelum terjadi ledakan besar terlihat ada sesuatu yang jatuh dari langit. Ada cahaya seperti menyalah kemudian jatuh ke laut.

“Saya tidak tahu suara apa itu, yang jelasnya suara cukup kencang,” ujar Syamsir, Minggu 24 September.

Warga lainnya Ammi menuturkan, waktu dirinya sementara membeli ikan di pantai tiba tiba ada sesuatu yang jatuh dari langit makin lama cahaya makin terang. Setelah itu lalu meledak dengan keras.

“Kami disini takut, karena baru melihat ada seperti itu,” ungkapnya.

Camat Malunda Salahudin, menuturkan belum mengetahui kejadian tersebut. Tetapi ia mengaku melihat sejumlah postingan di media sosial.

“Saya sementara mencari informasi, mudah mudahan kita semua dalam lindungan Allah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan,” ujarnya.

Hal sama dikatakan, Kapolsek Malunda Iptu Irene mengaku telah mendengar informasi tersebut. Pihaknya tengah mencari tahu asal suara dentuman yang didengar warga.

“Sudah termonitor,” singkatnya.

Terkait dengan adanya suara dentuman keras di laut Malunda ini dan terlihatnya kilatan cahaya dari Kabupaten Polewali Mandar. Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang telah berkoordinasi dengan Pusat Gempabumi Regional IV BBMKG Wilayah IV Makassar.

Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Tampa Padang Mamuju Devi Ardiyansyah dalam rilisnya mengungkapkan peristiwa tersebut bukan disebabkan oleh aktivitas gempabumi. Pusat Gempa Regional (PGR) IV menyampaikan bahwa pada pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita sistem monitoring gempabumi PGR IV tidak merekam adanya aktivitas seismik terjadi di wilayah Sulbar.

Devi Ardiyansah juga menambahkan tidak ada kondisi cuaca yang siginifikan yang dapat menyebabkan terjadinya dentuman seperti adanya awan cumulonimbus, kilat atau petir dan guntur.

“Sehingga saat ini, Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang juga belum mengetahui secara jelas sumber dari dentuman tersebut,” tandasnya.

Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. (r2/mkb/jaf)

  • Bagikan