MAMUJU, RADAR SULBAR – Ketua DPD Demokrat Sulbar, Suhardi Duka memerintahkan para kadernya untuk menurunkan setiap baliho Demokrat yang memuat gambar atau foto Anies Baswedan.
Hal itu lantaran Anies Baswedan lebih memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presidennya (Bacawapres). Padahal, selama ini Ketua DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang santer sebagai Bacawapres Anies Baswedan.
“Saat Surya Paloh memanggil Anies dan menyodorkan Muhaimin Iskandar sebagai capresnya dan Anies langsung menerima tanpa memberi tahu kami, maka itu juga adalah bentuk kekerdilan Anies sebagai calon presiden dan jika nanti terpilih maka kami nilai juga Anies tidak lebih akan menjadi boneka Surya Paloh,” kata SDK, pagi tadi, Jumat 1 September.
Menurutnya, Partai Demokrat sangat memegang etika politik yang santun dan salin menghargai. Itu pula yang dipegang dalam Koalisi Perubahan yang selama ini dibangun bersama tiga partai, yakni Nasdem, Demokrat dan PKS. Namun karena penghianatan ini, dirinya mendesak agar Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan.
“Kami mendesak DPP untuk keluar dari Koalisi Perubahan. Kami tidak nyaman lagu bersama Nasdem dan tentu kami akan segera mengumumkan Koalisi mana kami akan bergabung,” ujar, Anggota DPR RI, itu.
Lebih jauh, ia meyebutkan bahwa Demokrat tidak berambisi harus menjadikan AHY sebagai cawapres. Hanya saja pengambilan putusan tidak boleh dilakukan sepihak.
“Pengambilan keputusan terhadap siapa cawapres Anies tidak boleh hanya Surya Paloh yang putuskan. Harus keputusan bersama dan sesuai denhan kriteria kesepakatan 5 + 0 poin,” ungkapnya. (ajs/jaf)
