CEO TikTok Sesumbar Platform-nya Lebih dari Sekadar Aplikasi Joget-joget: Tempat Belajar dan Bisnis

  • Bagikan
CEO TikTok Shou Zi Chew saat berada di Jakarta. (RianAlfianto/JawaPos.com)

JAKARTA, RADARSULBAR.CO.ID – Di awal kehadirannya, aplikasi berbagi video pendek, TikTok dikenal lantaran banyak pengguna membagikan unggahan mereka saat sedang menari-nari singkat. TikTok juga dikenal dengan pilihan musik pengiringnya yang beragam, mulai dari versi orisinil sampai remix-an.

Sebagai aplikasi pendatang baru, TikTok sukses menggebrak industri platform hiburan dan media sosial (medsos) dengan keunikannya sendiri. Pernah dicibir, dianggap remeh dan norak karena konten penggunanya yang demikian, nyatanya kini TikTok jadi aplikasi berbagi video yang disegani.

Raksasa lainnya seperti Instagram, Facebook dan YouTube bahkan mulai sedikit-sedikit meniru langkah TikTok. Caranya adalah dengan membuat fitur berbagi video pendek dengan versi mereka masing-masing.

Sekarang, beberapa tahun berselang, kehadiran TikTok diklaim sudah lebih dari sekadar aplikasi joget-joget saja. Hal ini disampaikan oleh CEO mereka, Shou Zi Chew saat berada di Indonesia dan menggelar acara singkat di Jakarta.

Berbicara di acara TikTok Southeast Asia Impact Forum 2023 di Jakarta, Shou Zi Chew mengatakan kalau pihaknya mulai menjejakkan kaki enam tahun lalu di Asia Tenggara dengan hanya 100 pekerja saja. TikTok yang dulunya hanya diisi oleh sekitar 100 pekerja, kini telah memiliki hampir 8.000 karyawan di wilayah ini.

Sementara di Indonesia, CEO TikTok Shou Zi Chew mengungkapkan kalau di Tanah Air, hampir 2.000 orang yang mendukung operasional TikTok. “Tim ini mengisi aspirasi kreatif kepada lebih dari 325 juta di penjuru Asia Tenggara dan 125 juta orang Indonesia, yang mengunjungi dan terlibat di dalam TikTok setiap bulannya,” katanya, Kamis (15/6).

Dirinya meyakini, seiring dengan perkembangan platform, konten-konten di TikTok menjadi lebih beragam. “Menyanyi dan berjoget masih penting, tapi kita melihat vertikal dan sektor yang lain seperti pendidikan, yang meroket di platform kami secara global,” katanya dengan yakin.

Dia memberikan contoh, di Indonesia ada tren #SamaSamaBelajar yang menyediakan akses ke konten-konten edukasi seperti kemampuan public speaking, yang menurut Shou, tagar ini sudah mendapat lebih dari 100 miliar views di platform tersebut.

Kemudian, di sektor bisnis, Shou juga menyebut TikTok telah menyediakan alat untuk mendukung pertumbuhan lebih dari 15 juta bisnis kecil di seluruh Asia Tenggara, termasuk 5 juta di antaranya ada di Indonesia. Menurutnya, di Indonesia sekarang ada lebih dari 2 juta seller kecil yang memasarkan produknya di TikTok Shop.

Pada kesempatan yang sama, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, mengatakan bahwa pemerintah menyambut investasi TikTok di Indonesia. “Silahkan berbisnis dengan baik di Indonesia, tapi tolong jangan masuk ke ranah politik,” ujarnya sambil bergurau.

Pada kesempatan tersebut, Shou Zi Chew juga sempat mengajak Luhut untuk membuat video di TikTok. Luhut diajak bikin konten bersama dengan para audiens yang hadir di acara tersebut, termasuk awak media. (jpg)

  • Bagikan