‘Bumi Tipalayo’ Penyangga Ekonomi

  • Bagikan
RAPAT KERJA. Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh memimpin rapat kerja bersama Pemkab Polman dalam kunjungan kerjanya, di Kantor Bupati Polman, pekan kemarin. --Dok. Pemprov Sulbar--

MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Kabupaten Polewali Mandar (Polman) bakal difokuskan menjadi kabupaten penyangga ekonomi provinsi ini. Hal itu merujuk dari banyaknya potensi ekonomi di di daerah berjuluk ‘Bumi Tipalayo’ tersebut.

Dengan kata lain, Sulbar bakal terbagi dalam beberapa wilayah konsentrasi. Mamuju yang merupakan ibu kota Sulbar menjadi pusat pemerintahan, Polman menjadi pusat ekonomi dan kabupaten lain menjadi pusat beberapa industri. Baik industri perikanan, perkebunan, pertanian dan pariwisata.

“Saya melihat potensi Polman besar sekali. Penduduknya besar, potensi ekonomi besar dan potensi kewilayahan besar. Ini merupakan salah satu kabupaten penyangga Sulbar. Berasnya surplus 90 ribu ton dan sektor ekonomi di Kecamatan Wonomulyo tumbuh sangat baik sekali,” kata Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh, pekan lalu.

Olehnya, Zudan menginginkan agar potensi besar itu terus didorong agar lebih optimal dan memberikan kontribusi lebih besar kepada provinsi ini. Berbagai masalah, seperti infrastruktur, hilirisasi produk, investasi dan optimalisasi aset harus dapat segera dituntaskan.

“Bagaimana mengembangkan pelabuhan dengan bekerja sama dengan syahbandar, upaya penanganan tambang galian C juga menjadi perhatian kita,” bebernya.

Zudan mengaku, bakal segera melakukan percematan terkait optimalisasi aset provinsi yang berada di wilayah kabupaten, utamanya di Polman. Percematan dilakukan untuk melihat sejauh mana efisiensi pengelolaan aset tersebut.

“kita akan lakukan pencermatan, manakah yang tepat apakah aset dihibahkan ke kabupaten atau tetap dikelola provinsi. Nanti kita akan bahas bersama, mana yang lebih optimal. Kita sama-sama lembaga pemerintah, jadi mau kabupaten atau provinsi asetnya tidak akan hilang, tetap dikelola negara,” jelasnya.

Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar menuturkan, ada berbagai persoalan yang menghambat kerja-kerja Pemkab Polman selama ini. Hambatan itu pun diharapkan dapat dituntaskan Pemprov Sulbar di bawah kepemimpinan Zudan Arif Fakrulloh.

Salah satunya adalah persoalan aset yang kerap membuat Pemprov Sulbar dan Pemkab Polman saling bersinggungan. Misalnya aset Pemprov Sulbar yang terbengkalai namun berada di atas lahan aset Pemkab Polman.

“Kami mohon dukungan Pemprov Sulbar, dan kita harus duduk bersama membahas agar tidak meninggalkan persoalan yang merugikan masyarakat,” pungkas AIM, sapaannya. (ajs/dir)

  • Bagikan