Setelah PPP Ikut Gerbong PDIP, Megawati: Banyak Yang Mau Gabung, tapi Masih Malu-Malu Kucing

  • Bagikan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hasto menjelaskan, PDIP dan PPP memiliki banyak kedekatan apabila melihat sejarah. Selain kantor DPP PDIP dan DPP PPP bertetangga, lanjut Hasto, kedua partai juga lahir di waktu yang sangat dekat. ”PPP lahir pada 5 Januari 1973, sementara PDI 10 Januari 1973. Jadi, PPP ini saudara tua. Malah lebih tua dari PDI. Jadi, luar biasa,” ungkap dia. Menurut Hasto, pertemuan itu digelar untuk mengukuhkan kerja sama parpol dalam rangka penguatan sistem presidensial.

Megawati mengatakan, saat ini banyak pihak yang berharap bisa ikut gerbong PDIP menuju Pilpres 2024. Namun, tak sedikit yang malu-malu untuk bergabung. ”Yang mau ikut banyak banget. Cuma, banyak juga yang malu-malu kucing,” bebernya.

Sementara itu, terkait nama calon wakil presiden (cawapres) dan peluang Sandiaga Uno untuk mendampingi Ganjar Pranowo, Megawati meminta semua pihak bersabar. Menurut dia, masih ada waktu sebelum diputuskan dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). ”Jadi, tolong sabar ya, tunggu saja mainnya toh. Sudah ada tadi ke KPU-nya, 22 sampai 29 Oktober, itu boleh kalian deg-degan deh,” seloroh Megawati.

Presiden ke-5 RI itu melanjutkan, urusan mencari cawapres tidak bisa didasarkan semata-mata pada elektabilitas menurut lembaga survei. ”Saya suka bilang, ini boleh dong dikritisi yang namanya survei. Saya dahulu belajar statistik, jadi saya tau loh. Sebenarnya beneran survei atau enggak,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Mardiono menyerahkan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) PPP kepada Megawati Soekarnoputri. Penyerahan tersebut sebagai bentuk resmi kerja sama politik kedua partai. Jadi, PDIP dan PPP sudah resmi menjalin kerja sama politik dalam menghadapi pemilu presiden.

Bagaimana nasib KIB setelah PPP bekerja sama dengan PDIP? Mardiono menyatakan bahwa kerja sama kedua partai itu tidak akan memengaruhi KIB. Setiap partai memiliki keputusan internal masing-masing. ”Partai-partai di KIB tidak bisa mencampuri urusan masing-masing partai,” paparnya.

Jadi, PPP tidak mungkin mencampuri urusan internal Golkar misalnya. Begitu pula Golkar, tidak bisa mencampuri internal PPP. Juga demikian halnya dengan PAN. Mardiono menegaskan bahwa KIB tidak bubar. Pihaknya juga sudah menyampaikan sikap PPP mendukung Ganjar kepada Golkar dan PAN.

  • Bagikan