Alternatif Sektor Pertanian Masa Depan, BI Sulbar Konsen Gagas Konsep Smart Farming

  • Bagikan
FOTO BERSAMA. Kepala KPw BI Sulbar, Gunawan Purbowo foto bersama dengan Ketua Kelompom Tani Massidi Ada, Hamzah, Analis Kebijakan Ahli Madya, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Nyimas Dwi Koryati dan peserta Capacity Building TPID provinsi dan se kabupaten di Sulbar, di lokasi Smart Farming di Kalukku, Rabu 29 Maret 2023.--Adhe Junaedi Sholat/Radar Sulbar

MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID – Penerapan konsep Smart Farming di sektor pertanian diyakini mampu berperan banyak dalam menekan inflasi pangan.

Konsep ini tentu menjadi alternatif terbaik sektor pertanian masa depan.

Itulah mengapa Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulbar konsen menggagas konsep tersebut.

Meski masih terbilang baru, BI Sulbar berharap hal itu bisa segera diterapkan di semua kabupaten di Sulbar.

Persis yang telah diterapkan oleh Kelompok Tani Massidi Ada, di Lingkungan Tasiu, Kecamatan Kalukku, Mamuju.

Dengan bantuan modal Rp 200 juta dari BI Sulbar, Kelompok Tani Massidi Ada menjadi satu-satunya kelompok tani yang menerapkan Smart Farming di Sulbar.

Meski luasnya masih 10 x 18 meter, namun Kelompok Tani Massidi Ada telah merasakan manfaatnya.

Selain karena produktivitas meningkat, petani kini memiliki banyak waktu luang karena proses perawatan lahannya pertaniannya bisa dilakukan jarak jauh hanya menggunakan android.

Ketua Kelompok Tani Massidi Ada, Hamzah mengatakan, awalnya hanya menggarap satu setengah hektar lahan cabai secara konvensional.

Namun, BI Sulbar melihat ada potensi dan memberikan bantuan alat Cultivator sehingga memudahkan petani mengolah lahan.

“Awalnya kenal BI Sulbar kami produksi dua sampai tiga ton per hektar cabai. Begitu masuk BI Sulbar mendampingi kami, lahan dan produksinya meningkat menjadi lima ton. Ditambah bantuan Smart Farming,” kata Hamzah, saat menerima kunjungan pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah Kemendagri bersama peserta Capacity Building TPID provinsi dan se kabupaten di Sulbar, Rabu 29 Maret.

Kelompok tani binaan BI Sulbar itu terbilang sukses menerapkan Smart Farming. Kini kelompok tani tersebut menjadi percontohan bagi daerah lain.
Kini, berbagai komoditas ditanam oleh kelompok tani tersebut, seperti cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai merah rawit, terong, tomat dan bawang merah.

Kepala KPw BI Sulbar, Gunawan Purbowo menuturkan, dengan konsep Smart Farming petani tidak lagi menyiram tanaman secara manual. Semua terpantau melalui sistem yang terhubung ke android.

“Dengan teknologi petani bisa mengukur tingkat suhu, fertilizer, pengairan dan pemupukan. Fasilitas kamera (CCTV) juga ada untuk memantau. Kelebihannya lagi, tidak ada radius kontrol,” bebernya.

Dirinya pun berharap, setiap kabupaten di Sulbar bisa menerapkan konsep seperti ini, sehingga pengendalian inflasi pangan juga bisa benar-benar maksimal dilakukan. Apalagi, saat ini isu inflasi menjadi perhatian bersama seluruh dunia.

“Saat ini ada penilaian pengendalian inflasi dari Kemendagri. Tahun lalu kita berada di peringkat enam. Semoga apa yang kita lakukan bisa terus maksimal,” jelasnya.

Analis Kebijakan Ahli Madya, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Nyimas Dwi Koryati menturkan, peran TPID dalam mengendalikan inflasi pangan sangat diperlukan.

Menurutnya, konsep Smart Farming bisa berdampak pada terjadinya pengendalian inflasi. Hal itu tentu bisa bermanfaat bagi banyak orang.

“Sulbar dan kabupaten yang ada inflasinya cukup baik, TPID bisa mengendalikan dengan baik. Hanya pergerakan harga di Polman perlu menjadi perhatian. Di sana cukup tinggi,” tuturnya.

Ia pun meminta semua pihak agar waspada menjelang hari raya idulfitri, nantinya. Biasanya di momen itu konsumsi masyarakat meningkat, sementara ketersediaan bahan pangan terbatas.

“Kita akan menilai dan mengevaluasi. Perlu semangat kita sehingga kita bisa meraih target dan melaksanakan kinerja kita sebaik mungkin, tandasnya.

Sekadar diketahui, selain kunjungan ke lokasi Smart Farming, peserta Capacity Building TPID provinsi dan se kabupaten di Sulbar juga mengunjungi peternakan ayam petelur di Lingkungan Lombang-Lombang, Kalukku. Kunjungan ini sebagai bagian dari rangkaian peningkatan kapasitas TPID di Sulbar. (ajs/*)

  • Bagikan