Cuaca Buruk, Harga Ikan Meroket

  • Bagikan
JUALAN. Sejumlah pedagang ikan di Pasar Sentral Polewali yang tengah berjualan, Jumat 6 Januari 2023.--Arif Budianto/Radar Sulbar--

POLEWALI, RADAR SULBAR — Gelombang tinggi di wilayah perairan Sulbar beberapa waktu terakhir, membuat nelayan tak berani melaut. Tak pelak, kondisi ini pun memicu melonjaknya harga ikan di pasaran.

Namun bukan saja harga ikan laut, lonjakan juga terjadi pada harga ikan air tawar. Berdasarkan pantauan Radar Sulbar, Minggu 8 Januari, pasokan ikan laut di pasaran sangat kurang.

Beberapa jenis ikan yang dijual merupakan pasokan dari wilayah lain, misalnya dari Kabupaten Sinjai, Sulsel. Sementara, ikan-ikan berukuran kecil, seperti jenis ikan batu, masih berasal dari wilayah Polman.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Polman Muh Akbar menyampaikan, kondisi cuaca buruk saat ini sangat berpengaruh pada hasil tangkapan nelayan. Harga ikan pun menjadi lebih mahal.

“Sekarang ini, karena cuaca sedang tidak bersahabat, tentu harga ikan di pasar juga agak mahal. Tetapi ini diprediksi tak berlangsung lama. Februari sudah normal lagi seperti biasanya,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, kurangnya pasokan ikan laut di kabupaten ini tidak dianggap masalah besar. Sebab, di wilayah ini cukup banyak ikan budidaya yang bisa menjadi pilihan masyarakat.

Terkait harga ikan, data Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM (Diskoperindag) Polman, harga ikan laut segar, sejak Selasa 3 Januari lalu, mencapai Rp 30 ribu per kilogram (kg).

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Polman Fatriasmap menyampaikan, satu pekan terakhir pihaknya dua kali melakukan survei. Yakni pada pasar Selasa dan Jumat. Ia menyampaikan, ikan tawar segar ikut mengalami kenaikan harga.

Seperti bandeng, pada Selasa 3 Januari lalu, harganya Rp 25.000 per kg. Namun naik menjadi Rp 35 ribu per kg. Sementara, ikan teri mengalami kenaikan yakni dari Rp 95 ribu menjadi Rp 100 ribu per kg. (arf/dir)

  • Bagikan