SDN 060 Pekkabata Gelar OCD, Wujudkan Sekolah Ramah Anak

  • Bagikan
BELAJAR DILUAR KELAS. Murid SDN 060 Pekkabata sementara membaca buku di halaman sekolah. Kegiatan ini merupakan bagian kegiatan sehari belajar di luar kelas yang diadakan Senin 7 November 2022.--Foto: Amri Makkaruba--

POLEWALI, RADARSULBAR – SDN 060 Pekkabata Kecamatan Polewali melakukan kegiatan Outdoor Classroom Day (OCD) atau Sehari Belajar di Luar Kelas, Senin 7 November. Kegiatan ini sebagai upaya dalam mendukung penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA).

Dalam kegiatan OCD atau sehari belajar di luar kelas diawali penyambutan murid oleh guru dengan senyum, salam, sapa dan sentuh (4S). Kemudian diadakan salat duha berjamaah bagi murid beragama Islam, selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars SDN 060 Pekkabata.

Dalam kegiatan ini,Wakapolsek Polewali Ipda Anayudi Hayato menyampaikan arahan sebagai Polisi Sahabat Anak, bahwa anak sebaiknya tidak takut pada polisi dan jika terjadi sesuatu hal sebaiknya terlebih melaporkan ke guru sebagai norang tua di sekolah untuk melakukan penanganan awal.

Selanjutnya murid melakukan cuci tangan sebagai wujud pola hidup sehat, berdoa sebelum dan sesudah makan, sarapan sehat, membersihkan lingkungan, mematikan lampu peralatan listrik yang tidak digunakan serta menutup kran air. Selanjutnya diadakan literasi membaca buku di luar kelas, simulasi evakuasi bencana dalam lagu dan gerak, senam germas, permainan tradisional, tepuk hak anak dan yel-yel sekolah ramah anak. Serta menutup kegiatan dengan menyanyikan lagu maju tak gentar.

Kepala SDN 060 Pekkabata, Sitti Nurwana mengatakan kegiatan satu hari belajar di luar kelas dilakukan dengan mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran dengan mengusung berbagai kegiatan. Belajar di luar kelas kata Nurwana diharapkan mampu meningkatkan kesehatan anak, sikap religius dan nasionalime. Selain itu mengajak anak turut melestarikan permainan tradisional, mendorong keterikatan anak dengan alam, serta menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak. Ini juga sebagai upaya dalam mendukung penerapan menuju sekolah ramah anak yang telah dideklarasikan sejak tahun 2019 lalu.

“Kegiatan OCD ini dilakukan oleh semua warga sekolah baik peserta didik, guru maupun tenaga kependidikan. Bukan hanya murid yang terlibat dalam permainan tradisional tapi guru dan tenaga kependidikan ikut bermain, serta makan bersama dengan bekal yang masing masing dibawa dari rumah,” beber Nurwana.

Ia pun menyampaikan dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan agar orang tua dan murid memahami bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas saja tetapi juga belajar itu bisa di luar ruangan atau di mana saja. kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mengenalkan kepada murid agar bisa mengurangi bermain gadget dan lebih menyukai permainan tradisional. (mkb)

  • Bagikan