Harga Telur Masih Tinggi, Mamuju Alami Deflasi 0,54 Persen

  • Bagikan
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri

MAMUJU, RADARSULBAR – Mamuju mengalami deflasi sebesar 0,54 persen, dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,87 persen pada Juli menjadi 113,26 persen pada Agustus 2022.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Tina Wahyufitri mengatakan, perbedaan IHK menunjukkan harga barang secara umum mengalami penurunan sebesar 0,54 persen.

Pergerakan harga selama 2022 atau disebut dengan inflasi tahun kalender, menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 4,27 persen.

“Hal yang sama juga terjadi untuk inflasi tahun ke tahun, dengan melihat perbandingan antara Agustus tahun ini dengan Agustus tahun lalu juga menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 4,77 persen,” kata Tina, Kamis 1 September.

Selama 2022, lanjutnya, Mamuju telah mengalami deflasi sebanyak dua kali, yakni pada Februari dan Agustus. Namun, pada Agustus mengalami deflasi pada dua kelompok pengeluaran, dari 11 kelompok pengeluaran. Enam kelompok mengalami inflasi dan dua tidak mengalami perubahan.

“Deflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan, sebesar 1,52 persen. Dominan dipengaruhi oleh penurunan harga pada beberapa komoditas, antara lain ikan cakalang, bawang merah, cabai rawit, cabai merah dan minyak goreng,” jelas Tina.

Selain kelompok makanan, lanjut Tina, kelompok lainnya yang mengalami deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, sebesar 0,02 persen. Menurutnya hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas besi beton sebesar 1,42 persen.

“Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan andil sebesar 0,61 persen,” papar Tina.

Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan (Disdag) Mamuju, Andi Acce Tenrisaung mengatakan, pada Agustus 2022, sejumlah komoditi mengalami penurunan harga, seperti minyak goreng dan cabai rawit yang harganya sempat melambung.

“Pasca lebaran Idul Adha, harga sejumlah komoditi mulai stabil di Agustus, seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan minyak goreng. Hanya harga telur ayam yang sampai saat ini masih cukup tinggi,” tandas Tenri. (rzk/jsm)

  • Bagikan