Telan Anggaran 3,3 M, Pembangunan Tanggul Desa Bukit Samang Dapat Sorotan Warga, Kualitas Pekerjaan Dikeluhkan

  • Bagikan
TANGGUL. Nampak pembangunan tanggul di Desa Bukit Samang yang dikeluhkan warga.--muh mabrur/radarsulbar--

MAJENE, RADARSULBAR — Sejumlah warga menyoroti pembangunan tanggul pantai di Desa Bukit Samang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Proyek tanggul yang menelan anggaran Rp 3,3 miliar tersebut dinilai bermasalah. Kualitas pekerjaan tanggul meragukan karena dikerja asalan.

Salah seorang warga Bukit Samang, Masra mengatakan pekerja tanggul memasang batu secara serampangan tanpa susunan yang rapi. Dikhawatirkan mempengaruhi kualitas konstruksi.

“Pekerja proyek tidak menyusun batunya dengan rapi, lalu disiram semen,” jelas Masra.

Bukan itu saja, Masra juga keluhkan campuran semen dan pasir batu (sirtu). Kata dia, pekerja tak menakar campuran secara akurat.

“Tidak ada takarannya, cuma pakai skop saja,” ujarnya.

Warga lain, Sudin juga mengeluhkan kondisi serupa. Bahkan paling riskan yakni dasar beton tanggul yang kurang dalam. Ia menyebut dasar beton hampir sejajar dengan tanggul lama yang sudah hancur. Harapannya, penahan ombak baru itu lebih dalam dari sebelumnya.

Bukan tanpa alasan, tanggul lama hancur sebab ombak mengikis pasir di dasar tanggul. Jika dasar konstruksi yang sementara dibangun tidak dalam, maka nasibnya akan sama.

Tanggul sepanjang 190 meter ini menjadi perhatian serius lantaran sering hancur ketika ombak pasang. Beberapa tahun terakhir, penahan ombak di daerah ini rusak diterjang gelombang. Rumah warga juga ikut jadi korban, termasuk hunian Masra dan Sudin.

Menanggapi sorotan warga, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene Mas’ud mengatakan awalnya usulan anggaran ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 4 miliar lebih. Namun dana yang dikucurkan BNPB hanya Rp 3,3 miliar.

Dengan dana yang tersedia, katanya, dimungkinkan tidak akan menutupi biaya seluruh panjang tanggul yang rusak.

“Caranya kita mengakali supaya kuat dibawahnya itu, ada plat beton itu di bawah di taruh. Jadi bukan pasangan batu kosong itu,” terangnya.

Selain di bagian dasar, lanjutnya, tanggul baru itu juga akan diselimuti plat beton. Mulai dari dinding dalam sampai luar. Konstruksi tersebut dianggap lebih kuat. Namun Masud bersikukuh dasar tanggul baru lebih dalam dari sebelumnya.

Meski begitu, Masud akan menampung masukan masyarakat. Selanjutnya diteruskan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Majene.

“Nanti saya koordinasikan kalau memang ada keinginan masyarakat begitu,” ucapnya.

Terkait campuran semen, kata Masud, sebelumnya sudah diinstruksikan ke konsultan pengawas untuk menegur pekerja lapangan.

“Ya nanti saya suruh tindaklanjuti supaya bisa diperbaiki campurannya,” pungkasnya. (rur/mkb)

  • Bagikan