Pimpinan Berganti, Pembangunan Tak Terhenti, Akmal Malik Dilantik Pj Gubernur Sulbar

  • Bagikan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat melantik lima Penjabat (Pj) Gubernur. Salah satunya adalah Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik.--dok humas pemprov sulbar--

MAMUJU, RADARSULBAR — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melantik lima Penjabat (Pj) Gubernur. Salah satunya, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik. Pelatikan berlangsung di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri sekira pukul 09.00 WIB.

Selain bertugas mengawal pemerintahan hingga terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar pada Pilkada tahun 2024 mendatang, Pj Gubernur Sulbar juga diharapkan dapat melakukan akselerasi pembangunan selama menjabat di provinsi ke-33 Indonesia ini.

Untuk itu, sebelum melepaskan masa jabatan sebagai Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menitipkan pesan kepada Akmal Malik. Ali Baal berharap program yang masih sementara berjalan di masa transisi ini tetap berlanjut di bawah kepemimpinan Akmal Malik.

“Harapan kita, Pj Gubernur dapat melanjutkan program. Yang tidak baik dihilangkan, dan yang baik tetap dilanjutkan, bahkan dikembangkan terus,” ungkap Ali Baal.

Khususnya, sebut Ali Baal, program yang berkaitan dengan pelayanan dasar yakni sektor kesehatan dan pendidikan, serta peningkatan ekonomi daerah dan peningkatan sarana dan prasarana.

Bangun Sinergi

Harapan yang sama, diungkapkan Anggota DPR RI dapil Sulbar Arwan M. Aras. Legislator dari PDI Perjuangan ini menyatakan bahwa di tangan Pj Gubernur ini Sulbar harus lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya.

Banyak masalah yang masih tertinggal, perlu untuk dibenahi. Agar tidak menjadi bola salju yang lama-kelamaan membesar dari merugikan daerah ini. Salah satunya adalah, penanganan masalah Kepulauan Balabalakang Mamuju.

Menurut Arwan, selesainya masalah hukum mengenai wilayah administrasi Balabalakang tak membuat masalah berhenti begitu saja. Perlu ada tindak lanjut yang nyata pemerintah terkait pengelolaan wilayah tersebut. Sehingga, masyarakat di kecamatan itu tak merasa diabaikan kembali.

Masalah lain, misalnya mengenai pengelolaan APBD utamanya terkait pembayaran utang yang ditinggalkan gubernur. Hal ini juga harus dapat menjadi perhatian, agar pembangunan di daerah tidak mandeg.

“Dan yang terpenting adalah, Pj Gubernur harus dapat pro-aktif ke masyarakat. Harus bisa menjadi orang Sulbar. Hal lainnya adalah, Pemprov Sulbar perlu membangun satu sinergi dengan empat anggota DPR RI serta empat anggota DPD RI. Saya selalu menyebut ini, sebab selama ini seolah masing-masing berjalan sendiri,” ungkapnya.

Arwan pun berpesan, agar Pj Gubernur dapat memanfaatkan momentum yang singkat menjabat sebagai orang nomor satu di Sulbar. Sehingga pembangunan di daerah ini tak terhenti di masa transisi.

SDK: Terima Kasih ABM-Enny

Terpisah, Anggota DPR RI Suhardi Duka menyampaikan apapun yang terjadi hari ini, tak ada alasan untuk tak menghaturkan terima kasih kepada sosok Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar.

Lima tahun duet ABM-Enny menahkodai pemerintahan di provinsi ke-33 Indonesia ini. Geliat pembangunan perlahan tapi pasti terlihat, perekonomian pun perlahan mulai membaik.

Meski sejumlah kekurangan tetap jadi catatan penting. Paling tidak, poin tersebut yang sempat terlontar di forum paripurna DPRD Sulbar dengan agenda pengusulan pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur yang digelar beberapa waktu lalu.

Bagi Ketua DPD Partai Demokrat Sulbar ini, bukan hal mudah memutuskan mengabdi secara utuh bagi daerah. Apa yang dilakukan ABM-Enny adalah sebuah pengabdian yaang mesti diapresiasi.

“Saya hanya ingin mengatakan, terima kasih kepada ABM sudah mengabdikan dirinya selama lima tahun. Meninggalkan keluarganya pasti. Karena menjadi Gubernur itu tak mudah, 18 jam waktu digunakan untuk kepentingan publik, dan ABM sudah melakukan itu,” ucap SDK, Kamis 12 Mei 2022.

Ia menambahkan, publik punya hak mendefinisikan segala prestasi atau beragam kekurangan di lima tahun kepemimpinan. Tapi di mata Anggota Komisi IV DPR RI itu, keduanya telah mengabdi secara sunguh-sungguh.

“Ada prestasi yang ditanamkan Pak ABM, walaupun tentu publik bisa menilai berbeda. Sebab hak publik juga untuk menilainya. Apakah dia sukses atau gagal, itu urusan publik. Di mata saya, saya melihat ABM sungguh-sungguh telah menjalankan tugasnya sebagai gubernur, di tengah kondisi yang sudah tidak prima lagi,” urai SDK.

Ali Baal adalah pribadi yang baik. Setidaknya, itu kesan yang didapat Bupati Mamuju dua periode tersebut saat bertemu kompetitornya di Pilkada Sulbar 2017 itu. Kesannya sama, entah itu bertemu di momentum formal, atau di kondisi non formal.

“Selama beliau jadi Guberbur, sekali saya ke ruang kerja Gubernur bertatap muka. Sekali juga diundang di ruang pola kantor Gubernur untuk mengisi satu materi. Lalu sekali saya ke rujab Gubernur, bertamu. Saya diterima dengan baik. Pak Gubernur dengan Ibu Ruskati, keduanya hangat dengan saya, dan tentu di situ saya merasakan beliau menghargai saya. Paling terakhir, saya ketemu saat pelantikan bupati. Di situ juga sangat hangat saya diterima Pak ABM,” beber dia. (imr/dir)

  • Bagikan