Muharni: Mengunjugi Rumah Sakit Hingga Tiga Kali, Program JKN Jamin Semua

  • Bagikan
Narasumber: Muharni (40) peserta JKN yang merasakan manfaat Program JKN saat suaminya berobat di tiga rumah sakit yang berbeda. (ist)

MAMUJU, RADAR SULBAR – Muharni (40), salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kabupaten Mamuju Tengah, menceritakan pengalamannya mengakses layanan kesehatan melalui Program JKN hingga mengunjungi tiga rumah sakit.

Pengalaman ini ia dapatkan saat suaminya kala itu sedang melakukan perbaikan rumah. Ia menceritakan bahwa suaminya pernah mengalami kecelakan pada saat perbaikan rumah, sehingga oleh keluarga ia dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Mamuju Tengah.

“Berdasarkan pemeriksaan, kami dirujuk ke RS Mitra Manakarra esok harinya. Namun karena ada pemeriksaan CT Scan dan RS Mitra Manakarra belum bisa melakukan pemeriksaan, maka dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Sulbar,” cerita Muharni.

Dari hasil ceritanya itu, Muharni bersyukur sudah terdaftar sebagai peserta JKN sehingga selama berpindah sebanyak tiga rumah sakit ia tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Menurutnya Program JKN sudah menjamin semua pengobatan dari tiga rumah sakit tersebut.

“Alhamdulillah, selama penanganan di tiga rumah sakit tersebut, kami tidak ada mengeluarkan biaya sedikit pun terkait pelayanan yang diberikan,” syukurnya.

Selama di rumah sakit, selain karena sangat membantu dari segi pembiayaan layanan kesehatan, Muharni juga menjelaskan kemudahan akses yang ia dapatkan, cukup dengan menujukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), bisa mendapatkan layanan kesehatan pada fasilitas kesehatan.

“Sangat mudah sekali ya berobat menggunakan Program JKN dari BPJS Kesehatan,” jelasnya.

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, lanjut Muharni, ia tidak pernah mengalami kendala. Menurutnya, petugas, perawat, serta dokter yang memberikan pelayanan di rumah sakit telah melayani sang suami dengan baik dan ramah. Ia juga merasakan kemudahan saat mendapatkan pelayanan medis dan menjalani proses administrasi.

“Pelayanan yang diberikan sama, tidak ada perbedaan. Petugas melayani saya dengan ramah dan baik,” katanya.

Selain untuk pengobatan suaminya, Muharni yang merupakan peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), yang merupakan haknya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dari Pemerintah Kabupaten Mateng ini juga pernah mengakses layanan kesehatan untuk mencabut giginya yang sedang sakit.

“Saya juga pernah memanfaatkan BPJS Kesehatan ini di puskesmas untuk cabut gigi dan semuanya aman tanpa mengeluarkan biaya lagi,” tambahnya.

Muharni mengakui sebagai P3K Kabupaten Mamuju Tengah harus selalu memastikan status kepesertaan JKN setiap tahunnya, mengingat sebagai P3K memiliki kontrak tahunan, sehingga apabila kontrak kerja habis dan ingin kepesertaan JKN tetap aktif.

“Agar kepesertaan aktif, sebagai pegawai P3K saya harus selalu mengecek keaktifan kepesertaan dan dilakukan update apabila sudah ada kontrak baru,” tuturnya.

Muharni juga mengingatkan kepada peserta JKN lainnya agar dapat memanfaarkan aplikasi Mobile JKN. Karena dengan aplikasi tersebut, Muharni telah merasakan berbagai maanfaat dari fitur yang luar biasa, dan memudahkan dirinya dalam mengakses layanan administrasi di fasilitas kesehatan.

“Pada saat ingin berobat dapat mengambil antrean online melalui aplikasi Mobile JKN. Cukup daftar kemudian memantau antrean yang didapatkan sehingga waktu lebih efesien pada saat tiba di faskes,” ungkapnya.

Menutup perbincangan, Muharni mempunyai harapan agar BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan dapat meningkatkan kualitas layanan. Karena menurutnya peningkatan layanan akan memberikan efek baik kepada seluruh peserta JKN, baik yang sudah menggunakan layanan atau pun yang belum menggunakan.

“Semoga kedepannya BPJS Kesehatan tetap mengedepankan kualitas layanan, sehingga apa yang saya rasakan dengan manfaat layanan yang sangat baik bisa dirasakan juga oleh peserta lainnya,” pungkasnya. (PN/af/*)

  • Bagikan

Exit mobile version