Sambut Tahun Baru 2024, ICMI Sulbar Serukan Pentingnya Kerukunan

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR — Beragam rangkaian perayaan tahun baru digelar oleh sejumlah kelompok masyarakat, tak terkecuali ICMI Organisasi Wilayah Sulawesi Barat,

Ketua Majelis Pengurus Wilayah ICMI Organisasi Wilayah Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi melihat rangkaian kegiatan dalam menyambut pergantian tahun lebih positif. Untuk itu ia mengapresiasi atas inisiatif-inisiatif masyarakat Sulawesi Barat.

“Makin kesini kita melihat ada antusiasme budaya masyarakat kita dengan mengisinya melalui kegiatan yang mengandung nuansa keagamaan. Ini tanda-tanda baik untuk daerah kita. Artinya ada kesadaran komunal masyarakat kita dalam melihat momentum dan memanfaatkannya dengan menumbuhkan budaya yang lebih positif,” kata Ketua DPRD Sulbar ini, Minggu 31 Desember 2023.

Kata Suraidah, sebelum-sebelumnya banyak yang menghabiskan malam dengan aktifitas yang dikonotasikan dengan hura-hura. Bahkan kerap menjadi perdebatan. Tetapi perlahan kesadaran masyarakat mulai terbangun dengan mengganti kegiatan yang lebih banyak menggambarkan upaya muhasabah diri.

Begitupun dalam menyambut tahun 2024. Suraidah berharap seluruh elemen masyarakat dapat saling berangkulan. Apalagi ditahun 2024 bakal hadir dua momentum politik yang digelar secara berjenjang hingga di daerah.

“Tahun 2024 nanti kita akan bertemu dengan pemilu dan pilpres di bulan februari. Sementara jelang akhir 2024 kita akan masuk pada momentum pemilukada. Jadi gesekan politik agak sulit terhindarkan bila kita tidak bersiap menata mental sejak awal. Semoga dengan memomentum doa dan zikir bersama diberbagai tempat di Sulbar menyambut malam pergantian tahun, bisa menjadi modal untuk kekuatan bangsa, kekuatan rakyat dalam menjaga soliditas negara dan khususnya kita yang mukim di daerah ini,” urainya.

Tak hanya itu, perempuan yang juga Ketua DPRD Sulbar ini mengugkapkan bahwa selain situasi politik, sejumlah persoalan sosial juga mengiringi perjalanan daerah ini. “Setidaknya ada tiga persoalan mendasar yang dialami masyarakat kita saat ini. Diantaranya sulitnya lapangan kerja, mahalnya bahan pokok dan pembangunan infrastruktur,” bebernya.

Ketiga masalah tersebut menurutnya, bila tak dikelola dengan baik dapat menimbulkan gesekan sosial. Bahkan ketidakpercayaan pada penyelenggara pemerintahan.

“Ini penting untuk menjadi atensi pemerintah. Kita tidak mau ditengah situasi politik yang sedang menggeliat, muncul gesekan sosial akibat kelalaian kita memberikan atensi. Jangan sampai ini menjadi pintu masuk masyarakat untuk tidak lagi mempercayai penyelenggara pemerintahan di daerah,” ujarnya.

Olehnya kata Dia, dengan kondisi yang cukup kompleks tersebut, perlu keseriusan semua pihak. Saling berangkulan menjaga kerukunan antar kelompok masyarakat.

“Masyarakat kita sudah memulai budaya-budaya baik dalam menyambut tahun baru. Mereka mulai dengan kegiatan positif dengan alas keagamaan. Tugas bersama dengan pemerintah adalah menjemput dan memfasilitasi mereka dengan mendorong suasana kehidupan yang rukun dan damai dalam pusaran perbedaan-perbedaan yang ada. Baik oleh pilihan politik, budaya hingga perbedaan agama yang dianut,” pungkasnya.

Dengan begitu, kata Suraidah semua elemen bisa menyambut tahun baru dengan sukacita. “Semua bisa masuk dengan suasana sukacita dan saling bergandengan tangan. Karena tak ada yang merasa tertinggal atau diabaikan,” kuncinya.(jaf)

  • Bagikan