Kurang Koordinasi, Bantuan Menko PMK Dinilai Salah Sasaran

  • Bagikan

POLEWALI, RADAR SULBAR – Bantuan dari Menteri Koordinator  Pembangunan  Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy untuk keluarga kemiskinan ekstrem di Sulbar dinilai tidak tepat sasaran. 

Untuk itu, pada kunjungan Menko PMK ke Sulbar dalam rangka penyerahan bantuan secara simbolis diarahkan ke salah satu rumah warga dengan kategorinya memiliki kendaraan bermotor, memikiki ternak kambing dan fasilitas wifi. Hal itu juga untuk menegaskan kategori kemiskinan ekstrem yang dimaksudkan Menko PMK. 

“Ini untuk memperlihatkan ke Menteri bahwa data dari pusat terkait Kemiskinan ekstrim ini salah,” tandas Suwono.

Lanjut Suwono menegaskan, terkait data kemiskinan ekstrim ini Pemerintah pusat tidak koordinasi dengan pemerintah daerah. Menurutnya daerah sendiri menolak data yang kemiskinan ekstrim yang akan diberikan bantuan oleh Menko PMK.

Sementara, Kades Sumarrang Sudirman menjelaskan warganya yang dikunjungi oleh Menko PMK ini sebelumnya didata karena yang bersangkutan sakit. Walaupun punya kambing dan kebun tetapi agak kekurangan sehingga kemarin dimasukkan data miskin.

Sidirman juga menyampaikan, sebelumnya pendataan yang dilakukan pihaknya terdapat 58 warganya yang masuk kategori miskin dan sekarang sisa tiga Kepala Keluarga saja yang masuk dalam kategori miskin ekstrim karena ada peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sumarrang.

Ia menyampaikan, 58 warganya yang masuk kategori miskin tersebut merupakan data tiga tahun lalu dan data terbaru sejak tahun 2020 sisa tiga yang masuk kategori miskin ekstrim.

“Yang menerima bantuan tujuh balita beserta ibu hamil dan tiga rumah tangga yang masuk kategori miskin ekstrim,” terang Kades Sumarrang Sudirman.

Sudirman juga menjelaskan, fasilitas Wifi yang ada di rumah salah satu warganya yang masuk dalam kategori miskin ekstrim adalah wifi milik perusahaan yang menitipkan fasilitas nya yang dikelola oleh warga tersebut. Dan sebenarnya kondisi warganya yang masuk kategori miskin ekstrim ini sebenarnya sudah bisa dikeluarkan dari kategori tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Desa Sumarrang dihuni 6000 penduduk. Dimana mata pencahariannya bersumber dari pertanian dan peternakan. Untuk tiga KK yang masuk kategori miskin ekstrim yang mendapat bantuan dari Menko PMK yakni Jasman, Jamaluddin dan Borahima. (arf/jaf)

  • Bagikan