Petani Milenial Tempuh Pendidikan di UT

  • Bagikan
BERTANI. Arifuddin seorang mahasiswa UT Majene yang jugaa berprofesi menjadi petani, di Desa Tapalang Kecamatan Tapalang, Mamuju, beberapa waktu yang lalu.--DOK UT MAJENE/ RADAR SULBAR--

MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID – Arifuddin (19), seorang pemuda asal Tapalang kini menggeluti profesi sebagai petani milenial.

Ia merupakan mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Majene Program Studi Agribisnis Pertanian.

Arifuddin mengatakan, saat ini ia sedang menerima bimbingan dari dosen agribisnis UT Majene. Ia terpilih dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K).

“Saya mendapatkan bantuan dana untuk pengembangan usaha tani yang saya jalankan,” kata Arifuddin Minggu, 16 Juli.

Arifuddin menyampaikan, sebagai seorang petani, dirinya merasa perlu meningkatkan kemampuan dengan memperoleh pendidikan setinggi-tingginya.
Menurutnya, menjadi seorang petani bukan hanya membutuhkan modal lahan dan bibit, yang terpenting adalah ilmu.

“Saat ini, seluruh sektor kehidupan mengalami perkembangan, termasuk dalam bidang pertanian, inilah tujuan saya melanjutkan pendidikan, agar saya bisa menjadi seorang petani milenial yang mampu berkontribusi untuk daerah,” sebutnya.

Arifuddin mengungkapkan, ia memilih untuk melanjutkan pendidikan di UT Majene. Ia mengaku sangat terbantu dengan program dan sistem perkuliahan di UT. Menurutnya, tidak ada lagi alasan untuk generasi muda dalam menggapai pendidikan tinggi.

“Saya tertarik kuliah di UT karena biayanya terjangkau, dan sistem pembelajarannya sangat fleksibel, dan menunjang untuk dijalani oleh para pekerja,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, dalam mengerjakan ujian pun UT menyiapkan skema ujian tatap muka dan juga Take Home Exam (THE), yaitu mengerjakan ujian tidak langsung dari kampus secara online.

“Yang saya jalani sama seperti slogan UT Majene, kuliah ok, kerja ok,” sebutnya.

Ia mengungkapkan, dalam menjalankan profesinya sebagai petani, tidak memberikan pengaruh terhadap nilai IPK yang dihasilkan. Arifuddin merasa sangat puas bisa memperoleh IPK sebesar 3,5.

“Mengatur sistem belajar adalah kunci utama keberhasilan saya kuliah di UT, efektifkan 8 sesi perkuliahan tatap muka”. tandas Arifuddin. (rzk/*)

  • Bagikan