Penderitaan Nurmiati yang mengalami kebutaan karena cacingan sejak berusia enam tahun itu, rupanya berlanjut hingga membangun bahtera keluarga bersama Jeldi. Suaminya, Jeldi kata keluarga terkadang mengalami gangguan kesehatan. ”Suaminya itu, menderita epilepsi,” jelas Hasan, salah seorang keluarganya, Senin 18 April.
Derita yang dialami pasangan suami-istri jadi heboh setelah viral lewat sebuah media sosial. Rasa simpati pun berdatangan mengunjungi gubuk Nurmaiti. Bahka, ada salah satu keluarga dari Mamuju sengaja datang membatu Nurmiati memandikan bayi itu. Berita ini pun merebak hingga mengundang rasa simpati sebuah komunitas sepeda lipat di Mamuju.
Komunitas sepada Manakarra Sepeda Lipat, saat mendapat kabar dari rekan-rekan anggotanya langsung mendatangi Dusun Salu Palli, Minggu 17 April, siang. Mereka membawakan berbagai kebutuhan. Mulai dari beras, pakaian serta kebutuhan lainnya.
”Ia kami langsung bergerak secara spontan begitu mendapat info dari kawan-kawan di Marsel. Alahamdulillah, kami bisa mengunjunginya langsung memberikan bantuan, walau pun nilai tak seberapa,” jelas Ketua Marsel, Erwin Arizona.
Begitu pula dengan Dinas Sosial bersama para staf Puskesmas Pembantu (Pusku) Desa Salletto membawa Nurmiati bersama bayi untuk dirawat di sana. Suami Jeldi ikut mendapingi istri dan anaknya, selama menjalani perawatan. ”Kami bawa dulu ke Pusku Salleto untuk kami beriksa bayi dan Ibunya,” kata salah seorang petugas Pusku Salletto. (mus)