Jembatan Tapua Hanyut Diterjang Banjir, Empat Dusun Terisolir

  • Bagikan
Kapolsek Matangnga Ipda Wijaya Sultan bersama anggotanya meninjau jembatan yang hanyut diterjang banjir di Desa Tapua Kecamatan Matangnga, Rabu 21 Mei 2025. --ist--

POLEWALI MANDAR RADAR SULBAR — Jembatan sepanjang 33 meter hanyut diterjang banjir luapan sungai Masunni di Desa Tapua Kecamatan Matangnga Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu 21 Mei 2025.

Akibat kejadian ini, empat dusun di Desa Tapua terisolir karena jembatan tersebut akses utama menuju dusun tersebut.

Kepala Desa Tapua, Ahmad kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Rabu 21 Mei.

“Betul jembatan hanyut dibawa banjir sehingga ada empat dusun itu terisolir,” kata Kades Tapua Ahmad, Rabu petang.

Banjir luapan sungai yang memutus akses penghubung warga ini terjadi di Dusun Tapua, Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, sekira pukul 16.00 WITA. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur daerah ini sejak sepekan.

“Pas ini hari (jembatan putus), sekitar jam empat sore tadi banjir, hanyut jembatan, sudah tidak ada yang bisa dilalui,” ungkap Ahmad.

“Sejak satu pekan ini curah hujan tinggi, barusan ini hanyut (jembatan), habis semua,” sambung Ahmad.

Menurut Ahmad, jembatan yang hanyut juga menghubungkan Desa Katimbang di Kecamatan Matangnga. Dia mengaku belum menerima laporan adanya korban jiwa yang timbul akibat musibah itu.

“Kan (jembatan) menghubungkan juga ke Desa Katimbang. Untuk sementara laporan korban jiwa tidak ada,” ucapnya.

Diakui Ahmad, jembatan tersebut baru saja mendapat perbaikan pada tahun 2024 lalu usai alami kerusakan akibat terjangan banjir. Dia meyebut kontruksi jembatan yang hanyut sebagian menggunakan kayu dan besi.

“Panjang jembatan 33 meter kemudian lebarnya 4 meter. Kontruksi di bawah jembatan pakai besi, kayu lantainya, penyangganya beton,” pungkasnya.

Dalam potongan video pendek yang diterima wartawan, Rabu kemarin memperlihatkan derasnya arus sungai yang menerjang jembatan. Dalam potongan video lain tampak jembatan yang menghubungkan kedua sisi sungai telah hilang akibat hanyut.

Terlihat sejumlah warga memperhatikan kondisi arus sungai yang meluap dan telah menghanyutkan jembatan.

“Astagfirullah, jembatannya hanyut, Ya Allah, Tuhan, Subhanallah,” ujar seorang wanita dalam video yang beredar.

Sementara itu, Kapolsek Matangnga, Ipda Wijaya Sultan membenarkan putusnya akses jembatan penghubung Desa Tapua dengan Baba Tapua. Pasca kejadian Ia bersama sejumlah personel Polsek Matangnga langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi jembatan dan dampak kerusakan infrastruktur yang terjadi.

Menurut hasil pantauan di lapangan, jembatan tersebut putus akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Matangnga dalam beberapa hari terakhir. Derasnya aliran sungai di bawah jembatan menyebabkan fondasi bangunan terkikis hingga akhirnya roboh.

Kapolsek Ipda Wijaya Sultan mengatakan pihak kepolisian segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat dan menjamin keselamatan warga di sekitar lokasi.

“Kami imbau masyarakat agar sementara waktu tidak melintasi area tersebut demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Putusnya jembatan ini membuat warga dari kedua desa terdampak kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk dalam pendistribusian logistik, transportasi hasil pertanian, serta akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Pemerintah desa setempat telah melaporkan kejadian ini ke pemerintah daerah guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. (mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version