JAKARTA, RADAR SULBAR – Konflik antara dua musisi Indonesia, Rayen Pono dan Ahmad Dhani, memasuki babak baru. Rayen melaporkan Dhani ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghinaan terhadap marga “Pono”.
Usai menjalani pemeriksaan, Rayen meminta Ahmad Dhani bersikap jantan dan kooperatif dalam menghadapi proses hukum.
“Jangan cari-cari alasan untuk tidak hadir. Kalau tidak datang, itu pengecut namanya. Semua harus dihadapi dengan jantan,” tegas Rayen di Polda Metro Jaya, baru-baru ini.
Rayen mengaku tidak lagi berkomunikasi dengan Ahmad Dhani sejak insiden tersebut mencuat.
Terakhir kali mereka berbicara adalah saat Ahmad Dhani menyinggung kesalahan penulisan marga “Pono” dalam sebuah pemberitaan di Kompas TV.
Rayen menilai Dhani tidak pernah menunjukkan keseriusan atau itikad baik untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Bahkan, saat kesalahan media dalam penulisan nama dibahas, Dhani justru dianggap memperolok.
“Kalau enggak datang, pengecut. Hadapi semua dengan jantan,” ujar Rayen lantang usai diperiksa polisi.
Alih-alih meminta maaf, Rayen menilai Ahmad Dhani justru memperoloknya melalui komentar yang tidak sensitif.
“Dia bilang, ‘Bro, ini TV kurang ajar, harus dituntut juga.’ Buat saya, itu bentuk sindiran atau ‘ngenye’,” ungkap Rayen.
Karena merasa harga diri keluarganya tidak dihormati, Rayen dan pihak keluarga akhirnya menempuh jalur hukum sebagai bentuk perlawanan. Ia menilai Dhani tidak pernah menganggap masalah ini serius.
“Dia tidak pernah menganggap semua ini serius,” tutup Rayen. (*)