MAMUJU, RADAR SULBAR –Pelayanan PDAM Tirta Manakarra mendapat sorotan. Kurangnya suplai dan kualitas air yang buruk tak sebanding rupiah yang harus dibayar oleh pelanggan.
Salah seorang pelanggan di Perumahan Zarindah mengatakan, air hanya mengalir sekali dalam dua hari, pasokan ini jelas tidak cukup bagi mereka yang tidak memiliki penampung air memadai.
“Rata-rata disini penampungannya 600 liter, ini hanya cukup satu hari satu malam, sementara suplai PDAM mengalir satu kali, bahkan ditunggu dua hari baru mengalir lagi. Itu pun hanya 1-2 jam,” kata seorang pelanggan yang enggan disebutkan namanya.
Tak hanya itu, air yang disuplai PDAM keruh dan berbau. Jika jaringan pipa PDAM terkontaminasi dengan genangan air ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat yang menggunakan.
Parahnya lagi, dari sisi pelayanan dan kualitas air tak sebanding dengan biaya yang harus dibayar masyarakat.
“Sudah bayar mahal tapi airnya bukan hanya tidak bagus, tapi ini bisa jadi sumber penyakit,” kata warga lainnya.
Dikonfirmasi Kabag Teknik PDAM Tirta Manakarra membenarkan suplasi air PDAM saat ini mengalami gangguan akibat pengalian drainase sepanjang jalan Martadinata Kelurahan Simboro, Mamuju. Warga yang berada di bagian selatan kota Mamuju pasti merasakan tidak maksimalnya suplai air dari PDAM.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penggalian drainase menggunakan alat berat ekskapator secara tak sengaja merusak pipa PDAM, akibatnya terjadi kebocoran.
Disisi lain untuk melakukan perbaikan harus dengan cara manual dan jelas membutuhkan waktu beberapa jam. Sementara titik titik yang mengalami kebocoran lebih dari satu titik dalam sehari.
“Dan memang bukan satu titik. Hari ini sudah disambung sampai malam, besoknya kena lagi. Bahkan beberapa tidak sempat dibenahi, yang tadi malam sudah salat subuh baru selesai,” terang Arman.
Menurutnya, selama proyek penggalian drainase berlangsung, maka pelayanan PDAM juga terganggu sehingga ia berharap masyarakat bersabar. Pihaknya pun komitmen terus melakukan upaya upaya terbaik demi kelancaran suplai air ke pelanggan.
Kualitas Air PDAM
Air berkeruh, berwarna dan bau menyengat menjadi keluhan warga. Arman mengaku, air tercampur dengan genangan air. Pemicunya adalah terjadinya kebocoran di sejumlah penggalian drainase.
“Beberapa jalur air itu tergenang air. Sehingga masuk air genangan ke pipa jaringan PDAM. Biar dikuras bagaimana pasti sempat masuk dipipa karena kedalaman 1 meter, (galian drainase) ” kata Arman.
Namun, genangan air tercampur ke dalam pipa itu saat sedang melakukan penyambungan atau perbaikan Pipa. Karena itu ia memastikan tidak semua air yang diterima warga keruh.
“Tidak semua masuk, tidak semua masyarakat dapat yang berkeruh. Pasti tidak semua dapat. tertentu saja,” katanya.
Atas kondisi itu pula Arman menyampaikan permohonan maaf kepada warga atau pelanggan.
“Saya selaku pengelola mohon maaf atas ketidak nyamanan pelayanan karena ada hambatan selama ini sehingga suplai air terganggu. Sementara kita upayakan untuk percepatan pemulihan. Musah kepekerjaan selanjutnya (penggalian drainase) tidak ada lagi pipa terkena. Doakan supaya cepat pulih,” tutup Arman. (*)