MAJENE, RADAR SULBAR — Komisi III DPRD Kabupaten Majene melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene, Selasa 11 Maret.
Dalam sidak ini, Komisi III menemukan sejumlah fasilitas yang belum memadai. Utamanya fasilias di kamar pasien yang belum layak.
Ketua Komisi III DPRD Majene Jasman mengatakan sidak ini dilakukan karena banyaknya laporan yang masuk ke dewan terkait permasalahan di RSUD Majene.
“Alhamdulillah, kita dapat melihat langsung apa yang terjadi di RSUD Majene. Ada beberapa memang yang kami lihat ganjal. Seperti fasilitas yang bisa membatu untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para masyarakat. Ada kamar untuk pasien yang tidak difungsikan, bahkan sudah bertahun-tahun,” ujar Jasman.
Begitupun, kata dia, di ruangan perawatan kelas 1 hingga kelas 3. Fasilitas betul betul jauh dari kata layak. Walaupun pasiennya berada di kelas 1, 2 ataupun 3. Namun pelayanan dan fasilitas di dalamnya harusnya sama dengan ruang lain yang bagus.
“Tidak boleh ada dibeda bedakan kelas dalam pelayanan di rumah sakit,” terang anggota Fraksi Demokrat ini.
Saat ini utang RSUD Majene sekira Rp 16 miliar. Tetapi sudah dituntaskan pembayarannya Rp 5 miliar, jadi saat ini masih ada sekitar Rp 11 miliar yang belum terbayarkan.
“Kami berharap semua bisa segera diperbaiki, dan utang obat ini bisa segera terselesaikan. Karena ini sangat penting agar tersedian obat di RSUD Majene bisa kembali normal,” ungkapnya.
Ketersediaan obat di RSUD Majene saat ini menipis. Karena pihak distributor obat untuk sementara menghentikan pasukan obat. Sesuai perjanjian kontrak selama tiga bulan tidak diselesaikan pembayarannya maka akan disetop pemasukan obat.
“Harus diselesaikan dulu pembayaran obat, baru pihak distributor memasukan kembali obat,” tambahnya.
Ia berharap, setelah ada kunjungan DPRD ke RSUD Majene ada perubahan yang signifikan. Sehingga pelayanan di RSUD Majene bisa berjalan dengan baik dan lancar. (rur/mkb)