MAKASSAR, RADAR SULBAR – Brand Image mobil Daihatsu semakin kuat bagi masyarakat di kawasan Indonesia Bagian Timur (IBT). Hal itu terlihat dari pencapaian positif selama beberapa tahun ini. Tidak hanya dari volume penjualan, tetapi juga market share di IBT.
Data registrasi di kepolisian atau Polreg menyebutkan, sepanjang tahun 2024, saat market otomotif di IBT anjlok 2 persen, penjualan Daihatsu malah meningkat 4 persen yakni dari 23.442 unit di tahun 2023, menjadi 24.357 unit di tahun 2024.
Market share Daihatsu juga melonjak signifikan, dari 26,9 persen di tahun 2023, dan menjadi 32,5 persen di tahun 2024. Market share Daihatsu di IBT tersebut jauh di atas market share Daihatsu secara nasional yang sebesar 18,9 persen.
“Produk Daihatsu sudah dikenal irit, andal, tangguh, dan mesinnya bandel. Saya sudah membuktikannya selama bertahun-tahun,” ujar Ambo Tang, pemilik rental mobil Mitra Toraja Rent saat ditemui di Makassar, Rabu 12 Maret 2025.
Ia mencontohkan, mobil Daihatsu Xenia yang dibeli 10 tahun lalu, tidak pernah rewel saat digunakan sebagai armada rentalnya. Padahal, jarak tempuh di speedometer mobil itu sudah lebih dari 300 ribu kilometer. “Penggantian sparepart hanya yang normal,” ujar Ambo yang membuka bisnis rental sejak tahun 2008.
Awalnya hanya memiliki tiga unit Xenia, lalu terus bertambah seiring tumbuhnya permintaan. Saat ini, dari 50 unit armada rentalnya, 38 unit adalah mobil Daihatsu. Lebih dari 50 persen armadanya disewa instansi pemerintah dan BUMN.
Menurut Ambo, keunggulan lain, Daihatsu memiliki bengkel hingga di pelosok. Itulah yang membuat ia tidak cemas jika armadanya mengalami masalah di jalan. Sparepart Daihatsu mudah diperoleh. “Harganya juga lumayan terjangkau dibandingkan brand lain,” tuturnya.
Pada kesempatan terpisah, Abdul Rahmansyah, pemilik Padaidi Rent Car memilih Daihatsu sebagai armadanya karena ketersediaan jaringan bengkel yang luas.
Menurut Rahmansyah, kebanyakan pelanggan memilih mobil Daihatsu karena irit BBM. Selain itu, mobilnya jarang rewel. Hal itulah yang menjadi alasan ia akan menambah armada baru rentalnya dari Daihatsu. Apalagi ia melihat masih ada prospek cerah di bisnis rental mobil seiring tumbuhnya perekonomian di Sulawesi Selatan.
“Kondisi ekonomi masih menjanjikan. Tetapi, saya tidak dominan menyasar ke instansi pemerintah, tetapi masyarakat umum dengan pemasaran di sosial media,” ujar dia.
Ekonomi di Sulawesi Selatan menunjukkan pertumbuhan positif. Sepanjang tahun 2024, ekonomi Sulsel tumbuh 5,02 persen, lebih tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,51 persen. Bank Indonesia memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2025 di kisaran 5,6 persen. Faktor pendukungnya, peningkatan produksi pertanian dan konsumsi domestik yang tetap kuat.
Kepala Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation Tulus Pambudi mengatakan, meningkatnya penjualan Daihatsu seiring tumbuhnya perekonomian di IBT, terutama di Sulawesi Selatan yang menjadi kontributor utama.
Menurut Tulus, keberhasilan itu juga berkat tim sales Daihatsu yang cermat memilih konsumen. Apalagi, sebanyak 90 persen penjualan mobil Daihatsu di IBT menggunakan skema kredit. “Kami berhati-hati melihat potensi customer. Yang diambil tim sales sesuai dengan yang diminta pihak leasing. Makanya kami menyasar customer di segmen-segmen sehat. Kebetulan IBT ada segmen yang sehat dan stabil seperti pertanian dan perkebunan yang tidak banyak terganggu,” papar Tulus.
Ia menambahkan, selain penjualan mobil, pihaknya menguatkan layanan purna jual seperti ketersediaan bengkel dan spare part. Saat ini, ada 28 bengkel resmi Daihatsu di IBT yang tersebar dari Makassar hingga Jayapura. Belum lagi ada 78 mitra part shop besar di berbagai kota dan 28 Daihatsu Mobile Services yang aktif jemput bola mendatangi konsumen. (**)
