MAJENE, RADAR SULBAR — Dua bulan menjelang Pemeliharaan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November. Namun pengadaan baju seragam untuk petugas perlindungan masyarakat (Linmas) yang akan bertugas menjaga TPS belum dilakukan.
Pemkab Majene menganggarkan pengadaan seragam Linmas tahun ini sebesar Rp 980 juta. Anggaran ini untuk pembelian seragam dan perlengkapan untuk 980 orang petugas Linmas. Jika melihat anggaran dengan jumlahnya maka satu pasang seragam Linmas menelan anggaran Rp 1 juta.
Kepala Satpol PP Majene Zainal Arifin mengatakan menjadi masalah hingga hari ini seragam untuk Linmas belum ada karena terkendala penganggaran. Dimana penganggaran pertama itu diawal tahun APBD pokok dalam anggaran tidak terduga.
“Namun setelah kita konsultasi BPK, itu tidak boleh. Makanya di perubahan anggaran 2024 kita masukkan ke Renja Satpol PP. Jadi saat ini sudah dalam proses dan dianggarkan dalam APBD Perubahan,” ujar Zainal Abidin, Rabu 4 September.
Kata dia, pihaknya sudah bicara dengan pihak pendor pihak ketiga. Namun prosesnya masih berlanjut karena harus tetap dilelang, meskipun sudah ada pendornya.
“Saat ini proses parsial penganggarannya, sudah dalam proses. Kalau proses parsialnya sudah keluar maka semua bisa berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Meskipun proses penganggaran masih berjalan namun Zainal Arifin yakin baju seragam itu bisa digunakan. Karena barang itu banyak stoknya di Bandung dan Surabaya.
“Namun kita tidak berani pesan kalau anggarannya belum klir. Kami mau konsultasi dengan pak Sekda, sebagai ketua tim anggaran bagaimana mempercepat pengadaan seragam Linmas,” pungkasnya.(r2/mkb)