Kerja Kolaborasi Pemda dan Pusat, 10 Titik Longsor di Mamasa Tertangani

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR –Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengapresiasi kerja kolaborasi antara pemda dan pemerintah pusat melalui BPJN dalam menangani titik longsor yang menutup akses jalan di Mamasa beberapa hari terakhir.

Menurutnya, kerja kolaborasi yang terbangun antara Pemkab, Pemprov dan BPJN dapat terus ditingkatkan sehingga permasalahan-permasalahan kebencanaan lebih cepat teratasi.

Dikonfirmasi Dinas PUPR Sulbar Rachmad mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak BPJN dan Pemkab Mamasa. Dia pun berterima kasih atas kesiapsiagaan Pemkab Mamasa dalam mengatasi longsor.

“Berkat koolaborasi yang terbangun bersama dengan BPJN dan Pemkab Mamasa 10 titik ini sudah teratasi,” ucap Rachmad.

Diketahui longsor terjadi akibat Curah hujan yang tinggi yang terjadi pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 18- 19 Mei 2024 di daerah kabupaten Mamasa mengakibatkan terjadinya longsor
di beberapa titik di ruas Salubatu – Mambi.

Longsoran yang terjadi menutup bahu dan setengah badan jalan. Curah hujan dengan intensitas tinggi terus
terjadi dari sore hari Senin hingga selasa 20-21 Mei 2024 dan kembali menyebabkan terjadinya longsor yang menutupi badan jalan dan rumah warga yang berada dekat dengan jalan di Ruas Salubatu – Mambi, sehingga mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas pada ruas tersebut.

Longsor pada Ruas Salubatu – Mambi ini Penilik Jalan PPK 2.3
Provinsi Sulawesi Barat pada hari Senin tanggal 20 Mei 2024 pukul 08.00 Wita, Longsor diperkirakan terjadi pada pada malam hingga dini hari 20 Mei 2024. Longsor tidak
menutup jalan, dan masih funsional. Longsor yang terjadi merupakan longsor dari sisi lereng atas dengan ketinggian lereng atas sekitar 10-25 meter, dengan material berupa
tanah dan batang pohon yang menutupi bahu dan badan jalan denag rata-rata panjang longsoran 5-50 meter. Ketinggian material longsoran yang menutupi badan jalan antara 0.2-2 meter.

“Dari hasil laporan dari Pemkab Mamasa, Pelaksanaan Pembersihan longsoran dilakukan mulai hari Senin (20
Mei 2024) hingga selasa (21 Mei 2024) dengan Alat Loader, DT dan Grader,” ucap Rachmad.

Selanjutnya, pada Selasa malam 21 Mei 2024 longsor
kembali terjadi dan menutup seluruh badan jalan. Peristiwa itu dilaporkan hari Rabu tanggal 22 Mei 2024 pukul 08.00 Wita. Longsor yang terjadi merupakan longsor dari sisi lereng atas dengan ketinggian lereng atas sekitar 15-50 meter,
dengan material berupa tanah, pasir dan batang pohon yang
menutupi bahu dan badan jalan dengan rata-rata panjang longsoran 20-150 meter dan ketebalan 50-250 cm

Longsoran Awal pada tanggal 18-19 Mei 2024 dilakukan dengan Kegiatan persiapan dan mobilisasi alat berat dimulai pada pukul 08.30 Wita tanggal 20 Mei 2024 sesaat setelah menerima informasi kejadian dari Penilik Jalan. Kegiatan dimulai dengan melakukan pembersihan material oleh Alat
Berat dengan menyisir lokasi terdampak mulaindari malabo.
d. Longsoran kembali terjadi pada malam 21 Mei 2022 dengan kondisi yang cukup parah hingga menutup badan jalan.

Alat Loader dan DT kembali di kerahkan, untuk membersihakan material longsoran dari badan jalan. Prioritas penanganan darurat difokuskan untuk membuka akses minimal 1 (satu) lajur jalan agar dapat segera dilalui kendaraan roda empat. Karena kondisi yang cukup berat dan banyaknya titik longosran, PPK 2.3 Sulawesi barat, meminjam alat berupa Loader dari PPK 2.4 Sulbar dan Beckhoe Loader dari BPJN dari Mamuju serta pinjaman alat loader dan excavator dari pihak penyedia jasa. (*)

  • Bagikan