Apresiasi Program Pj Gubernur, PPMI Sulbar: Sukun Mengurangi Global Warming

  • Bagikan
Wakil Ketua Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Sulawesi Barat Busman Rasyid

MAMUJU, RADAR SULBAR –Wakil Ketua Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Sulawesi Barat Busman Rasyid mengapresiasi program Sinergi Menanam Sukun y PJ Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin.

Menurut Busman, program Menanam Sukun harusnya mendapat dukungan dari masyarakat Sulawesi Barat.

“Sebagai pemuda yang aktif dalam berbagai kegiatan kepemudaan dan kemanusian menyambut baik program ini, karena program pak Pj Sulbar sebenarnya bukan hanya berdampak pada masyarakat sulbar tapi juga berdampak secara global” kata Busman, Kamis 23 Mei 2024

“Saya rasa kita jangan terjebak pada pohon sukun yang ditanam, tapi dari segi penghijaun yang dilakukan oleh Gubernur ini sangat perdampak pada isu tahun 2030 sampai dengan 2050 mendatang,”sambung Busman.

Lebih lanjut Busman menjelaskan, tantangan kedepan, pada tahun 2030 mendatang bumi mengalami kenaikan suhu, hal ini menjadi ancaman serius, tentu program penghijaun merupakan salah satu solusi ancaman pemanasan global.

Karenanya Program penghijaun yang dilakukan PJ Gubernur Sulawesi Barat dinilai program yang cerdas, Program yang kontribusi pengurangi ancaman bencana alam.

“Perlu disadari pada tahun 2030 jumlah bencana di seluruh dunia setiap tahunnya akan dapat mencapai 350 hingga 560 bencana. Jika dirata-rata, jumlah itu sama dengan 1,5 bencana per hari dalam kategori menengah dan besar yang mengancam jutaan jiwa, hal ini sesuai yang dilaporkan oleh Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengurangan Risiko Bencana atau UNDRR dalam laporannya, The Global Assessment Report 2022” tegasnya

Bahkan menurut saya ini sangat perlu Pak PJ di masa kepemimpinannya di sulbar mengeluarkan setidaknya peraturan gubernur tentang penghijaun.

sementara itu, mengenai pohon sukun yang menjadi pilihan gubenur Sulawesi Barat dalam penghijauan dinilai cerdas, dimana pohon sukun selain berfungsi dalam pencegahan bencana juga bernilai ekonomis.

masih busman, Sepertinya pak pj paham kebutuhan pasar khususnya di Mamuju, buah sukun ini sangat jarang ditemui di pasar, bahkan penjual gorengan di mamuju harus mendatangkan buah sukun dari luar Mamuju.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version