Inflasi Sulbar 2,25 Persen, Posisinya Delapan Terendah se Indonesia

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR –Selain di Mamuju, kini perkembangan Inflasi di Sulbar harus melihat perkembangan IHK di Kabupaten Majene pasca ditetapkan sebagai kabupaten IHK. Hasilnya, per Januari 2024, Inflasi Sulbar tercatat 2,25 persen, atau delapan terendah se Indonesia.

Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Pemprov Sulbar terus memasifkan langkah-langkah pengendalian inflasi di dua kabupaten IHK, Majene dan Mamuju.

Kepala Distapang Pemprov Sulbar Abdul Waris Bestari mengatakan, salah satu upaya yang rutin dijalankan adalah gerakan pangan murah atau pasar murah, dilaksanakan dua kali sepekan.

Dikatakan, penyumbang inflasi beras, cabai rawit, cabe merah, bawang merah dan ikan cakalang.

“Kenaikan sejumlah komoditas ini masih akibat dari fenomena El Nino. Dan ada beberapa padi ini terserang hama dan penyakit. Diharapkan panen Maret-April-Mei mudah-mudahan dapat menekan harga beras di Sulbar,” ungkapnya.

Untuk melakukan pengendalian inflasi, Sebagaimana arahan PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh agar Distapang tetap menjalankan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dan Gerakan Pangan Murah. Apalagi tahun ini lokus untuk survei IHK oleh BPS berada di dua kabupaten sehingga dibutuhkan kerja keras.

“Harus bekerja lebih maksimal lagi dari sebelum-sebelumnya. Tantangan ke depan karena dua kabupaten, Mamuju dan Majene menjadi lokus IHK untuk survei BPS. Sehingga Pemprov Sulbar bekerjasama kabupaten dan stakeholder lainnya melakukan pasar murah di dua kabupaten tersebut,” pungkasnya. (jaf)

  • Bagikan