Hasil Panen Selalu Surplus, Kini Polman Terima Beras Impor

  • Bagikan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Abdul Waris saat meninjau harga beras di pasar sentral Polman, Jumat 29 September 2023. --arif/radarsulbar--

POLEWALI, RADAR SULBAR — Polewali Mandar yang kerap diandalkan sebagai lumbung padi dengan hasil panen yang mengalami surplus setiap tahunnya, kini sudah mulai menerima beras impor.

Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulawesi Barat mengaku, gejolak harga beras saat ini kian tak terbendung. Olehnya pemerintah mulai menerima beras impor dan akan disebarkan di pasar yang ada di Polman dan seluruh wilayah di Sulbar.

Kadis Ketapang Sulbar Abd Waris Bestari menyampaikan pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Pangan Polman dan Bulog Polman telah melakukan pengecekan harga beras di pasaran sesuai arahan PJ Gubernur Sulbar.

“Hasil pantaun memang terjadi fluktuasi harga beras dipasaran. Untuk beras medium Rp. 13.000 dan beras premium sudah Rp. 14.000 per kilogram,” jelas Abd Waris Bestari, Minggu 1 Oktober.

Pihaknya berharap harga beras dapat distabilkan sesuai perintah Pj Gubernur Sulbar dan arahan Badan Pangan Nasional agar beras Bulog dapat membanjiri pasar. Sebagai upaya menekan kenaikan harga beras yang terus melonjak, Bulog akan menggelar pasar murah, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Kita sudah komunikasi dengan Bulog Makassar, paling tidak beras Bulog ini sudah disebar kepasaran pada hari Senin. Jika tidak demikian kami tak dapat membendung kenaikan harga beras dipasaran,” jelas Abd Waris Bestari.

Ia juga mengatakan, penugasan Badan Pangan Nasional yakni pasar murah harus dilakukan sekali dalam sepekan dan memenuhi rumah pangan dengan beras SPHP yang harganya sangat murah. Dimana beras SPHP Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp. 10.900 per kilogram dan di gudang Bulog Rp.9.950.

Untuk beras SPHP yang siap disalurkan jumlahnya mencapai 50 ton dari Bulog Polman dengan kualitas bagus dengan wilayah kerja Majene, Mamasa dan Polman.

Waris Bestari menambahkan Bulog tidak memiliki serapan sehingga beras yang akan didatangkan ini adalah beras impor.

“Ketika penyerapan beras di Sulbar tidak mencukupi, mau tidak mau, suka atau tidak beras impor akan masuk di Sulbar,” tandasnya.

Lanjut Waris, Kanwil Bulog Sulselbar sudah berjanji segera melakukan penyaluran karena informasinya beras impor sudah masuk ke pelabuhan. Beras impor tersebut berasal dari beberapa negara seperti Miyanmar, China, Thailand dan Vietnam.

Plt. Kepala Distanpan Polman Andi Ibrahim Wela meminta para petani yang wilayahnya telah teraliri air agar segera turun sawah. Sehingga kedepan ketersediaan pangan tetap tersedia.

“Kita harus melakukan percepatan tanam. Petani harus segera menanam jangan lagi menunggu dan kami akan berupaya melengkapi sarana dan prasarana,” terang Andi Ibrahim Wela. (arf/mkb/jaf)

  • Bagikan