Diharapkan kedepan, seluruh masyarakat Sulbar harus membudaya penerapan konsumsi pangan sehat tidak hanya menjadi kampanye belaka namun sudah dibiasakan oleh masyarakat.
“B2SA ini harus menjadi kebiasaan dan budaya kita baik di rumah maupun di sekolah. Kita harus mendorong anak-anak kita di seluruh sekolah bagaimana asupan gizi anak-anak kita semakin baik,” tambahnya.
Program B2SA juga merupakan upaya pemerintah daerah dalam menekan angka stunting khususnya di Sulbar. Meskipun tidak terlalu berdampak, namun diharapkan dapat mencetak generasi yang sehat dan cerdas.
“Walaupun untuk anak SD ini memang bukan hanya untuk stunting tetapi untuk ketahanan gizi untuk masyarakat kita,” ungkap Idris.
Menurutnya, ketahanan gizi sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena menyangkut ketahanan fisik dan juga kapasitas berfikir otak khususnya bagi anak-anak. (ajs)