BKKBN Jaring Ratusan Akseptor KB Lewat Pelatihan Layanan Kontrasepsi

  • Bagikan
Sejumlah bidan yang hadir untuk menjadi peserta dalam pelatihan pelayanan KB yang diselenggarakan oleh BKKBN Perwakilan Kalimantan Tengah. (ANTARA/HO-BKKBN)

JAKARTA, RADARSULBAR.CO.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjaring ratusan akseptor keluarga berencana (KB) melalui pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Provinsi (FKTP) di Kalimantan Tengah.

“Saya berharap dengan pelatihan ini ibu-ibu bidan juga dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam penurunan angka stunting, dan mampu mengimplementasikan keterampilan yang didapat ini ke dalam tugas-tugas ibu sebagai bidan,“ kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah Jeanny Yola Winokan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Jeanny menyebut pelatihan sudah digelar per tanggal 22 Mei hingga 3 Juni 2023 lalu. Dari pelatihan itu setidaknya sebanyak 101 akseptor yang terdiri dari 94 akseptor implan dan tujuh akseptor IUD mendapat pelayanan di Puskesmas Tahai, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.

Sementara di Puskesmas Menteng, Kecamatan Jekan Raya Kota, Palangka Raya ada 20 akseptor yang terlayani, dengan rincian 16 akseptor implan dan empat akseptor IUD. Kegiatan pelatihan ini melibatkan 50 bidan dari sejumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.

“Mereka (bidan) menjadi harapan BKKBN dalam program percepatan penurunan stunting. Betapa tidak, prevalensi stunting di Kalimantan Tengah masih terbilang tinggi, mencapai 26,9 persen (data SSGI 2022),” katanya.

Ia mengatakan keaktifan para bidan dalam gerakan percepatan penurunan stunting, menjadi salah satu kunci keberhasilan Kalimantan Tengah untuk terlepas dari wilayah berkategori rawan stunting dan dampak buruk dari fenomena 4Terlalu (hamil terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak).

Jeanny juga mengingatkan tentang cakupan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Cakupan itu terdiri atas kolaborasi dan koordinasi, memperkuat pelayanan KB, penyusunan inovasi dan kebijakan, dan pembiayaan pelayanan KB.

“Hasil rapat pengendalian Program Bangga Kencana yang rutin dilaksanakan setiap bulan oleh BKKBN, hasilnya menggembirakan. Dari target akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), baik peserta baru maupun peserta aktif, sampai Mei 2023 sudah berada pada kisaran 50 persen,” katanya.

Capaian itu diakui tidak terlepas dari peranan berbagai pihak serta inovasi-inovasi strategis yang senantiasa dikembangkan. Jeanny optimistis BKKBN Kalimantan Tengah dapat memenuhi target capaian program KB pada akhir 2023.

“Capaian program KB sesuai target harus dikejar juga karena dapat berdampak pada menurunnya angka kehamilan tidak diinginkan (KTD), menurunkan angka kelahiran bayi stunting, dan menekan angka kematian ibu dan bayi,” katanya. (ant)

  • Bagikan