MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Tingkat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama Operasi Ketupat Marano 2023 di Sulbar, mencapai 14 kasus.
Jumlah tersebut lebih banyak dibanding pelaksanaan operasi yang sama di tahun 2022.
Kurangnya kehati-hatian dan kesadaran tertib berlalu lintas disinyalir menjadi faktor utama penyumbang angka laka lantas tersebut. Direktorat Lalu Lintas (Dit Lantas) Polda Sulbar, pun intens mengimbau pemudik agar tetap berhati-hati saat dalam perjalanan.
Dirlantas Polda Sulbar, AKBP Valentinus Virasandy Asmoro mengatakan, Polda Sulbar telah membangun pos-pos persinggahan di beberapa titik sepanjang jalur trans Sulawesi yang dapat dimanfaatkan bagi pemudik untuk beristirahat.
“Pos-pos yang dibuat ini sudah diperhitungkan jaraknya. Jadi tidak ujug-ujug dibangun begitu saja. Ada hitungan jarak dari satu pos ke pos lain untuk pemudik beristirahat. Sehingga ketika pemudik memanfaatkan pos itu untuk beristirahat tentu perjalanannya akan terasa lebih nyaman,” kata AKBP Valentinus, saat dikonfirmasi, Selasa (25/4).
Kasatgas Kamseltibcarlantas Operasi Ketupat Marano 2023, itu juga menyebutkan, jalur trans Mamuju-Majene merupakan daerah dengan tingkat kerawanan laka lantas paling tinggi. Sebab jalur yang begitu panjang tersebut membuat kejenuhan pengemudi meningkat.
“Kalau di wilayah-wilayah perbatasan seperti Pasangkayu dan Polman, yang paling ramai itu Polman,” sebutnya.