BPOM Mamuju Uji 25 Sampel Makanan di Pasar Ramadan Pekkabata

  • Bagikan

POLEWALI, RADARSULBAR.CO.ID — Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju melakukan pengujian sampling 25 jenis takjil di pasar Ramadan Pekkabata Kecamatan Polewali, Kamis 30 Maret 2023

Inspektur Pangan BPOM Mamuju Dwiki Agil Ramadan mengatakan pengujian dilakukan untuk mencegah jajanan yang mengandung zat pewarna dan formalin. Dari 25 sampel yang dibeli di pedagang hasilnya negatif semua.

“Tadi kita sudah ambil beberapa sampel, ada dari bakso, jalangkote dan lain sebagainya, kita sudah lakukan uji dari 25 sampel Alhamdulillah semuanya negatif,” Terang Dwiki Agil Ramadan.

Untuk kegiatan ini, BPOM Mamuju lakukan di seluruh wilayah Sulawesi Barat. kemarin Selasa pihaknya sudah pemeriksaan di Kabupaten Majene, dan sebelumnya juga lakukan di Mamuju, untuk kedepannya akan lakukan di Kabupaten Pasangkayu.

Selain takjil, pihaknya juga monitor sarana distribusi pangan untuk mengetahui kadaluarsa barang seperti sarana ritel modern, seperti Alfamidi, terus ada juga di toko-toko grosir, dan juga ada toko-toko yang kategorikan dia menjual parsel.

Tadi sudah disampaikan kepala dinas perdagangan untuk di wilayah kabupaten Polman, ditemukan produk rusak sebanyak 111 pcs, kadaluarsa 181 pcs, produk tanpa izin edar sekitar 490 pcs, dengan nilai keekonomian untuk di kabupaten Polewali mandar dari semuanya sekitar 5.679.000 dan semuanya sudah diproses dan ditindak lanjuti dengan dimusnahkan

“Untuk sarana yang sudah kita periksa kita berikan surat tindak lanjut pak, kita berikan peringatan sambil juga kita berikan pembinaan untuk kita lakukan pembinaan untuk kita lakukan perbaikan, jadi mereka wajib melaporkan perbaikannya kepada kami,” Tegasnya.

Adapun produk yang dimaksud, kata Dwiki kebanyakan produk minuman, produk pangan, sesuai tupoksi mengawasi produk pangan olahan.

“Kita hanya menguji di beberapa titik, yang jelas kami tetap menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan cek klik, cek kemasan, cek label, ijin edar dan kadaluwarsa, dan untuk takjil mungkin perlu diperhatikan apabila memiliki warna yang tidak wajar seperti terlalu terang, sebaiknya jangan di beli,” Ujarnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Andi Suaib Nawawi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPOM Mamuju atas kegiatan untuk melakukan testifikasi produk pangan dan pengujian takjil ramadhan.

Dari hasil pengujian yang dilakukan bpom itu ditemukan sampel yang diperiksa itu semua negatif dari bahan yang di sebutkan tadi. Memang ini hanya sebuah sampel namun ini menggambarkan bahwa tingkat kepatuhan pedagang makanan pangan di Polewali mandar cukup baik, mereka memperhatikan masalah-masalah kesehatan kepada konsumen.

“Kalau bahan pangan kita mengandung bahan-bahan yang berbahaya itu efeknya bisa sangat luar biasa pada kerusakan organ-organ tubuh seperti hati, ginjal dan fungsi-fungsi organ tubuh lain tentunya akan terganggu dengan adanya bahan bahan berbahaya yang kita konsumsi,” terang Andi Suaib. (arf/jaf)

  • Bagikan