POLEWALI, RADARSULBAR.CO.ID — Belajar di luar Sekolah, Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Polewali sambangi pengrajin tali tambang di Desa Karama Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar.
Kepala SMPN 3 Polewali Syamsir Muchtar menyampaikan, SMPN 3 Polewali merupakan sekolah penggerak dan salah satu kegiatannya adalah berkunjung ke beberapa objek seperti objek wisata, pelaku usaha sebagai bagian dari pelajaran yang diberikan didalam kelas
“Selama ini siswa hanya belajar materi di dalam kelas, kunjungan ke objek-objek tertentu seperti pantai dato Majene dan pengrajin tali tambang ini dimaksudkan memberikan pelajaran kegiatan usaha kepada siswa,” jelas Kepala SMPN 3 Polewali Syamsir Muchtar.
Sehingga siswa punya pengalaman yang dapat dijadikan gambaran untuk kedepan mereka nantinya melanjutkan hidup jika selesai menempuh pendidikan. tambahnya.
Syamsir Muchtar menyampaikan, untuk menjadi sekolah penggerak diawali dengan membuat permohonan oleh Kepala Sekolah untuk ikut tes dan menyetorkan perencanaan program yang akan dilakasanakan,kemudian terakhir wawancara dengan assesor dengan pihak Kemendikbud.
“Alhamdulillah SMPN 3 Polewali melalui tes tersebut dinyatakan lolos sebagai sekolah pelaksana penggerak mulai Januari 2023 dan salah satunya terdapat implementasi kurikulum merdeka yang ditetapkan oleh Mendikbud,”jelas Syamsir Muchtar
Merdeka belajar merupakan penyempurnaan kurikulum 2013 sebelumnya, “merdeka memiliki arti guru diberikan kesempatan untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran dan anak-anak juga bebas memberikan ide sesuai dengan bakat mereka dan salasatu implementasinya melakukan kunjungan ke berbagai objek kaitannya dengan beberapa mata pelajaran,” terangnya.
Siswa yang mengikuti kegiatan ini akan membuat laporan kegiatan yang diikuti dan kemudian diberikan penilaian.
Terdapat 250 orang siswa kelas VII yang ikut dalam kegiatan ini, Guru Pendamping Siswa Nur Milawati menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mengajarkan siswa praktek langsung di lapangan sebagai kegiatan pembelajaran diluar sekolah.
“Sekolah kami merupakan salasatu sekolah Penggerak, dalam sekolah penggerak terdapat kegiatan P5 dan kegiatan ini adalah pengantar menuju kegiatan P5 tersebut,” jelas Nur Milawati.
Melalui kegiatan kokurikuler (red. belajar diluar sekolah) ini siswa diberikan pengantar kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang disingkat P5.
Ia juga menyampaikan, kunjungan siswa ini sengaja menggunakan angkutan umum pete-pete sebagai bentuk kepedulian terhadap keberadaan pete-pete yang ada di Polman. 250 siswa yang berangkat semuanya menggunakan pete-pete didampingi guru dengan jumlah pete-pete 19 unit.(arf)