Isu Reshuffle Sasar Menteri NasDem, Jhonny Plate: Itu Hak Presiden

  • Bagikan
Jhonny Plate.--Dok. Jawa Pos--

JAKARTA, RADAR SULBAR – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Jhonny G Plate menegaskan, partai pimpinan Surya Paloh tegak lurus dalam mengawal pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sampai selesai.

Jhonny menyatakan, pihaknya tidak bisa berandai-andai menteri dari NasDem akan terkena perombakan atau reshuffle dari Presiden Jokowi.

“Saya tentu tidak bisa mengandai-andai menteri mana, kapan akan dilakukan reshuffle oleh presiden, karena itu ada pada hak presiden. Tapi sekali lagi yang namanya reshuffle dapat terjadi setiap saat dan kepada semua anggota kabinet dari unsur partai apapun dan dari unsur non partai apapun,” kata Jhonny di Darmawangsa Hotel, Jakarta, Minggu (8/1/2023).

Tak dipungkiri, isu reshuffle kabinet menyasar tiga menteri dari Partai NasDem yakni, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Jhonny yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Jhonny mengakui, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

“Kalau terkait dengan isu reshuffle kabinet sekali lagi ya yang disampaikan dan sikap tegas konsisten NasDem itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden, itu dilindungi oleh konstitusi,” ucap Jhonny.

Jhonny memastikan, NasDem sebagai partai pengusung Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 tidak mengubah sikap, tetap komitmen mengawal roda pemerintahan sampai selesai.

Karena itu, Jhonny menegaskan NasDem juga akan mendukung setiap kebijakan yang ditempuh Jokowi.

“Komitmen politik Partai NasDem sebagaimana yang telah disampaikan oleh ketua umum akan terus mengawal sampai selesainya masa tugas jabatan presiden,” tegas Jhonny.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat sempat menyindir menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai NasDem, yakni Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Menurut Djarot, kedua menteri dari partai pimpinan Surya Paloh itu perlu dievaluasi Presiden Jokowi.

“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya (NasDem) lebih baik mengundurkan diri,” ujar Djarot di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).

Djarot menyindir agar menteri dari Partai NasDem untuk lebih berani menentukan sikapnya. Terlebih, NasDem sudah menarasikan bahwa bakal calon presiden yang diusungnya bertolak belakang dengan Presiden Jokowi.

“Itu lebih gentle. Ya, sebab apa, sebab rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi,” pungkas Djarot. (jpg)

  • Bagikan