MAMASA, RADAR SULBAR — Kebun Strawberry di Desa Rantepuang, Kecamatan Sesenapadang, Mamasa, menjadi destinasi agrowisata baru yang dibuka sejak Kamis 1 Desember 2022.
Kebun Strawberry yang berlokasi di Pandodoan, Dusun Salubue, Desa Rantepuang, Kecamatan Sesenapadang, Mamasa, ini menawarkan konsep tak biasa. Pengunjung dapat memetik sendiri buah Strawberry yang dipilih.
Pengelola Kebun Strawberry Rantepuang, Samuel mengatakan, lokasi kebunnya itu berjarak sekira 20 menit dari Kota Mamasa. Saat ini ia sudah memiliki 1.500 pohon.
“Dikerjakan sejak bulan Mei, dengan modal hanya 50 pohon dan sampai sekarang sudah 1.500 pohon. Luas lahan yang pertama dikerjakan 1/4 Hektar dan sedang diperluas target mencapai 1 hektar. Masih ada beberapa kebun yang sementara dikerjakan dan ditargetkan pada Maret 2023 sudah mencapai 3 Hektar,” kata Samuel,
Menurutnya, Kebun Strawberry yang ia bangun bertujuan menjadikan Desa Rantepuang sebagai kawasan agrowisata berbagai jenis buah, dengan komoditas utamanya adalah Strawberry.
Selain itu, kawasan agrowisata ini juga sekaligus memotivasi masyarakat di Desa Rantepuang akan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki.
“Di Desa Rantepuang sendiri, selain agrowisata, juga didukung spot-spot wisata lain. Seperti lokasi-lokasi camp dan juga sebagai salah satu daerah produksi kerajinan tenun,” ungkapnya.
Ia mengaku, kebun ini murni dikerjakan secara swadaya oleh dirinya bersama rekannya, Andi. Serta didukung oleh masyarakat Desa Rantepuang, khususnya masyarakat di Pandodoan, Dusun Salubue, Desa Rantepuang, Kecamatan Sesenapadang.
“Strawberry sangat cocok di Mamasa, bahkan tidak memiliki musim, karena buahnya terus berproduksi setiap hari. Bahkan tahan terhadap cuaca hujan maupun kemarau,” tandas Samuel.
Mamasa memang selalu menarik bagi wisatawan karena hampir setiap tahunnya selalu saja ada tempat wisata baru dan unik yang bisa menambah tempat tujuan selama liburan. Salah satunya Kebun Strawberry Rantepuang, yang sangat cocok dikunjungi bersama keluarga besar. (ajs)
