Deteksi Dini Benjolan, Peluang Kanker Payudara Sembuh 90 Persen Lebih

  • Bagikan
Ilustrasi kanker payudara.

RADARSULBAR – Para ahli mengungkapkan pasien kanker payudara yang datang ke rumah sakit sudah terlambat dalam kondisi stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi lebih dini, maka peluang kesembuhan melebihi 90 persen.

Karena itu, penting memyadari benjolan yang muncul dengan memeriksa diri sendiri dan memeriksa secara medis.

Pasien mungkin malu memeriksakan diri jika ada benjolan di payudara. Kemudian, hal itu juga dipengaruhi oleh kesadaran, faktor pendidikan, dan faktor sosial budaya.

Pemeriksaan Kanker Payudara

Untuk mencegah terjadinya keparahan kanker payudara dibutuhkan deteksi dini. Sebelum memeriksakan diri secara medis, perempuan bisa mengecek sendiri secara mandiri dengan Sadari (periksa payudara sendiri). Selain itu, pemeriksaan medis bisa dilakukan dengan alat mammogram.

Deteksi dini adalah cara paling tepat untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Deteksi yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis). Standar WHO itu harus menggunakan alat mammogram.

Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month.

Menurut data Globocan dan Kementerian Kesehatan, Indonesia mencatat lebih dari 390 ribu kasus kanker baru di tahun 2020 dan sekitar 17 persen diantaranya adalah kasus kanker payudara.

Tingginya angka kanker payudara di Indonesia membuat praktisi kesehatan mengimbau pada masyarakat untuk rutin melakukan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan Periksa Payudara Klinis (SADANIS) di instansi kesehatan seperti rumah sakit.

Pemeriksaan dilakukan dengan Breast Cancer Clinic Alliance (BCCA). Tujuannya memberikan akses yang lebih terjangkau untuk para pasien yang mencari perawatan akan kanker payudara.

  • Bagikan