RADARSULBAR – Ketakutan ancaman resesi global tampaknya mempengaruhi Microsoft. Pasalnya, raksasa perangkat lunak tersebut dikabarkan baru saja mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang menimpa sekitar 1.000 karyawan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Microsoft. “Hari ini kami memiliki sejumlah kecil penghapusan peran. Seperti semua perusahaan, kami sering mempertimbangkan prioritas perusahaan kami, dan membuat perubahan struktural yang sesuai,” jelas Microsoft.
Seperti juga sudah disinggung di atas, mengutip situs berita Amerika Serikat (AS), Axios, Microsoft memecat hampir 1.000 karyawan. Menurut laporan itu, langkah ini sejalan dengan perusahaan teknologi besar lainnya yang juga telah memangkas pekerja setelah mengurangi porsi perekrutan karyawan.
Perlu dicatat bahwa putaran PHK baru-baru ini terjadi di tengah perlambatan pasar global, kekhawatiran resesi, dan musim dingin pendanaan. Menariknya, Microsoft bukan satu-satunya raksasa teknologi yang melalui putaran perampingan.
Meta, perusahaan induk platform media sosial Facebook, juga sebelumnya dikabarkan berusaha mengurangi biaya dengan melepaskan sekitar 12.000 orang, sesuai laporan di forum diskusi Blind. Seorang karyawan Meta mengungkapkan bahwa 15 persen kemungkinan akan dimasukkan ke dalam rencana peningkatan kinerja (PIP) dan kemudian dipecat.
Sekitar 1.000 pekerja yang dipecat Microsoft sendiri jika menghitung total karyawan mereka memang tergolong sedikit. Pasalnya, berdasarkan situs perusahaan, Microsoft memiliki jumlah karyawan sebanyak 221.000 secara global.
Perlu diketahui juga, PHK Microsoft terjadi tiga bulan setelah perusahaan tersebut memangkas satu persen karyawannya. Selain Microsoft, perusahaan teknologi seperti Meta, Intel, dan Snap juga melakukan PHK imbas mengurangi pengeluaran biaya dan penurunan penjualan. (jpg)