BAHASA merupakan sarana berkomunikasi antar individu dan antar manusia.
Oleh: Dr. St. Maria Ulfah, S.Pd, M.Pd
(Dosen FKIP Unversitas Terbuka)
Sehingga, belajar bahasa penting diberikan. Baik bahasa ibu, bahasa daerah, bahasa Indonesia dan bahasa asing termasuk bahasa Inggris. Kemampuan bahasa Inggris memiliki kaitan erat dengan kemajuan suatu negara. Semakin berkembangnya zaman maka semakin banyak kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan akan tekhnologi.
Lenneberg (1967:116), seorang ahli bahasa Inggris mengatakan “there was a neurologically based ‘critical period’, which complete mastery of language, but it is no longer possible, because it will end around the onset of puberty”.
Bagi Lenneberg, manusia memiliki masa yang penting yang ia sebut ‘priode sensitif’ yang dengannya dapat dengan mudah bagi setiap individu untuk menguasai bahasa secara cepat.
Lenneberg juga menyebut periode tersebut dengan sebutan ‘Critical Period’ yaitu masa saat individu belum mencapai masa pubertasnya. Ketika individu yang sudah mencapai pubertas mempelajari bahasa Inggris maka mereka akan terhambat oleh masalah psikologi, sebab mereka yang sudah pubertas memiliki motivasi yang berbeda dengan anak-anak.
Anak-anak belajar bahasa Inggris dengan metode bermain sambil belajar serta dalam suasana yang santai, berbeda halnya dengan orang dewasa tatkala mempelajari bahasa Inggris.
Anak lebih cepat belajar bahasa asing dari pada orang dewasa (Santrock, 2007:313). Waktu yang paling tepat bagi anak untuk mempelajari bahasa asing berada di usia 4-12 tahun.
Dengan stimulasi bahasa yang masuk dan bagian otak yang sedang berkembang membuat proses pembelajaran jadi makin optimal. Belajar bahasa Inggris difokuskan untuk anak usia 3 hingga 15 tahun, sebab akan dibawa sampai kapanpun.