Isolek Panusuan Kalumpang di Ambang Kepunahan, Butuh Generasi Penerus

  • Bagikan
Tim Ekspedisi Lingua PA Edelweis FIB UH saat melakukan wawancara warga Kalumpang, Oktober 2021.--dok.pa edelweis for radarsulbar-

MAMUJU, RADARSULBAR–Dua isolek yang ada di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Isolek Kalumpang dan Isolek Panusuan.

Isolek Kalumpang sudah ditinggalkan penutur aslinya, kini tersisa Isolek Panusuan, juga bakal punah jika tak ada generasi, peka, terpanggil melestarikan warisan bahasa Austronesia itu.

Itulah menjadi simpulan Tim Survei Ekspedisi Lingua UKM Pecinta Alam Edelweis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, setelah merampungkan survei di Kecamatan Kalumpang dan dipaparkan di sejumlah Universitas di Aula Prof Mattulada FIB-UH, Jumat 29 Juli 2022.

Ketua PA Edelweis, Ilham menjelaskan, Isolek Kalumpang menjadi isolek umum yang digunakan di Kecamatan Kalumpang sehingga pengguna atau penuturnya lebih banyak. Tetapi era globalisasi melunturkan isolek tersebut hingga kini sudah kehilangan penuturnya.

“Menurut Tobara’ Karama dan pak Ely Sipayo, serta beberapa masyarakat di Kalumpang itu meyakini bahwa dulu ada bahasa sendiri yang mereka miliki tetapi seiring perkembangan zaman bahasa itu digantikan dengan bahasa yang mereka gunakan saat ini,” beber Ilham menyimpulkan atas hasil penelitian dari tim Ekspedisi Lingua, Sabtu 30 Juli 2022

Lanjut Ilham, menjelaskan, Ekspedisi Lingua adalah program kerja UKM PA Edelweis FIB UH dengan tema ‘Jelajah Karama Selam Jejak Rumpun Bahasa Austronesia di Tana Lotong’.

Dari hasil ekspedisi itu pula ditemukan Isolek Panusuan adalah isolek tertua yang masih meninggalkan jejak di Kalumpang. Panusuan diyakini sebagai bahasa tertua dan dapat ditemukan di Desa Sandapang.

“Hanya dituturkan di desa Sandapang yang penduduknya tidak lebih dari 1.000 orang,” beber Ilham.

Sedikitnya penutur isolek Panusuan menjadi ancaman bahasa tersebut di ambang kepunahan. Atas dasar itulah Tim Ekpedisi Lingua berharap setelah ekspdisi Lingua berlanjut penelitian serupa dari organisasi lainnya guna menjaga kekayaan budaya dan melestarikan nilai multikulturalisme bangsa Indonesia.

Ia pun berharap, penutur Isolek Panusuan yang bertahan hingga saat ini terus melestarikan bahasa yang mereka miliki.

Kata dia, dari hasil penelitian sebenarnya mayoritas penduduk dari masyarakat penutur isolek Sandapang menyadari akan penting dan perlunya isolek Sandapang untuk dilestarikan.
“Upaya yang sering penutur isolek Sandapang lakukan mengajarkan dan membiasakan generasi penerus Desa Sandapang menggunakan isolek Panusuan sebagai alat berkomunikasi,”

Hanya saja, tidak dipungkiri pengaruh globalisasi perlahan menggeser kedudukan isolek panusuan. Untuk itu dibutuhkan generasi penerus melestarikan isolek asli nenek moyang mereka.(jaf)

  • Bagikan