KALLA Dorong Pengembangan UMKM dalam Gernas BBI Sulbar

  • Bagikan
FOTO BERSAMA. Branch Manager Kalla Toyota Mamuju, Ariyanto Arifin dan Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemdikbudristek, Saryadi foto bersama usai konpres bersama awak media.

MAMUJU, RADARSULBAR – KALLA turut berkontribusi dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Mamuju, Sulawesi Barat, selama 29-30 Juli 2022. Keberlanjutan dari program ini pun akan terus didukung untuk membantu pengembangan UMKM.

Branch Manager Kalla Toyota Mamuju, Ariyanto Arifin, mengatakan, salah satu bentuk dukungan KALLA dalam kegiatan ini ialah memberikan fasilitator yang dapat membantu para pelaku UMKM pada workshop Gernas BBI Sulbar. Hal ini dinilai sangat penting untuk meningkatkan kapasitas para peserta yang jumlahnya mencapai ratusan orang, baik secara online maupun offline.

“Selama ini KALLA memang memiliki berbagai program yang membantu pengembangan UMKM. Oleh karena itu, kami berharap mereka bisa memanfaatkan momen Gernas BBI ini dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas produknya. Sehingga, kita bisa bekerjasama dengan mengajak pelaku UMKM di Sulawesi Barat untuk ikut berpartisipasi pada event-event yang digelar KALLA nantinya,” ungkap Ariyanto.

Tak hanya itu, KALLA menindaklanjuti program dengan merencanakan workshop lanjutan yang bakal digelar Agustus 2022. Materi dan praktik yang akan mendorong para pelaku UMKM dalam memaksimalkan berbagai channel digital untuk mempromosikan produknya.

Sementara itu, Fasilitator UMKM Yayasan Hadji Kalla (YHK), Rezky Andayani, mengatakan, pengembangan UMKM mesti didukung dengan pengemasan produk yang kreatif. Namun, mereka juga mesti memperhatikan sisi lingkungan.

“Yayasan Hadji Kalla konsisten mendukung pengembangan UMKM khususnya dalam mengampanyekan bagaimana mengemas produk yang kreatif dan ramah lingkungan. Hal ini sangat menjadi perhatian kami melihat limbah plastik yang semakin meningkat dan menjadi penyumbang terbesar jumlah sampah nasional,” kata Rezky.

Selain itu, YHK juga mendorong pelaku UMKM untuk menciptakan eco-product yang berbahan dasar limbah alam. Sudah banyak contoh yang bisa ditemui, mulai dari gelas yang terbuat dari bambu dan batok kelapa hingga wadah pengganti kantong plastik yang terbuat dari daun lontar.

Ditempat yang sama, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemdikbudristek, Saryadi berharap, melalui kerjasama dengan KALLA sebagai Top Brand bisa memperkuat UMKM existing ataupun membentuk UMKM baru melalui berbagai program yang dilaksanakan di Gernas BBI.

“Kita berharap KALLA sebagai Top Brand bisa berjalan seiring sejalan memberikan dukungan kepada UMKM di Indonesia. Seperti mempromosikan produk-produk UMKM dengan memajang produk UMKM disetiap outlet-outlet Kalla Group sehingga bisa lebih dikenal masyarakat,” ujarnya.

Saryadi menambahkan, saat ini Kemendikbudristek telah bekerjasama dengan KALLA dengan skala yang luas dibidang pendidikan. Untuk anak SMK, sudah banyak siswa yang lulus dipekerjakan di Kalla Group. Sedangkan untuk mahasiswa, juga banyak yang telah dimagangkan di Kalla Group.

“Selain itu, Kalla Group juga banyak membantu sekolah di Indonesia dari SD, SMP, hingga SMA diberbagai penjuru bangsa Indonesia melalui dana CSR nya,” tutupnya. (ian)

  • Bagikan